TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (kominfo) mencatat ada 109 base transceiver station (BTS) dari 944 BTS yang masih belum bisa dipergunakan akibat gempa Lombok yang diikuti oleh sejumlah gempa bumi susulan yang terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat tersebut.
Baca juga: Usai Gempa Lombok, Masih Ada 616 BTS Belum Beroperasi
"Pemulihan base station yang terdampak gempa masih terkendala pasokan listrik PLN dan hambatan distribusi BBM untuk genset. Base station di Gili Meno sudah bisa digunakan kembali setelah dilakukan penggantian receiver modul," kata Plt Kepala Biro Humas Kemkominfo Noor Iza dalam keterangan persnya yang diterima Senin pagi, 13 Agustus 2018.
Noor Iza mengungkapkan, di Bayan dan Sembalun, Lombok Utara, base station kembali bisa digunakan setelah didukung pasokan listrik dari genset portabel yang disiapkan oleh operator telekomunikasi. Upaya operator telekomunikasi untuk pemulihan layanan dilakukan pula dengan cara mobilisasi radio power ke Lombok Utara.
Baca juga: Gempa Lombok, Kominfo Pulihkan 329 BTS untuk Telekomunikasi
Selain itu, operator telekomunikasi juga melakukan integrasi jaringan yang menghubungkan pulau lain agar bisa tetap memberikan layanan telekomunikasi kepada pelanggan seluler di Lombok dan Bali. Satu unit mobile BTS juga dioperasikan di Tanjung Teros, Lombok Utara.
Upaya perbaikan base station ke beberapa daerah terdampak relatif parah karena gempa belum bisa dilakukan karena pertimbangan keselamatan dan keamanan yang ditetapkan pihak berwenang.
Tercatat sudah 835 dari 944 base station 2G, 3G, dan 4G yang terdampak gempa Lombok sudah pulih dan bisa digunakan untuk melayani kebutuhan telekomunikasi masyarakat.
ANTARA