TEMPO.CO, Jakarta - Pasca gempa Lombok berkekuatan 7 Skala Richter yang terjadi pada Minggu, 5 Agustus 2018, Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo terus mengupayakan percepatan pemulihan telekomunikasi di wilayah Nusa Tenggara Barat itu.
Baca juga: Pasca Gempa Lombok, Jaringan Komunikasi XL Axiata Mulai Pulih
Plt Kepala Hubungan Masyarakat Kementerian Komunikasi dan Informatika Noor Iza menyampaikan, jumlah menara BTS yang terkendala akibat gempa telah berkurang. Dari 945 BTS (12,7 persen dari total BTS di wilayah tersebut) yang terkendala pada Senin pagi, 6 Agustus 2018, 329 BTS di antaranya telah dapat dipulihkan pada sore harinya sehingga jumlah BTS yang terkendala masih tersisa 616 menara atau tinggal 8,3 persen.
"Hal itu terjadi juga seiring dengan aktifnya kembali jaringan listrik PLN di kawasan kota," kata Noor Iza pada Selasa pagi, 7 Agustus 2018.
Sementara untuk akses daerah yang terisolasi, pemulihan BTS terkendala oleh ketiadaan pasokan listrik, karena pemakaian genset diutamakan untuk daerah vital dan simpul yang bisa menjangkau jaringan daerah lain.
Baca juga: Gempa Lombok, PUPR: 5 Jembatan Rusak dan Ada Potensi Longsor
Untuk itu, operator telekomunikasi juga mengupayakan penambahan genset dari luar Lombok untuk ditempatkan di lokasi prioritas di posko pengungsian dan layanan kesehatan. "Kominfo dan tim operator terus bekerja di lapangan, semakin cepat terpulihkan semakin baik," kata Noor Iza.
Jaringan telekomunikasi di wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat, sempat terganggu pasca terjadi gempa Lombok yang mengakibatkan beberapa base transceiver station (BTS) padam karena terputusnya aliran listrik.
ANTARA