Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,27 Persen, Ekonom Beri Catatan

image-gnews
Pertumbuhan Ekonomi 2018 Bergerak ke Level 5,3 Persen
Pertumbuhan Ekonomi 2018 Bergerak ke Level 5,3 Persen
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance atau Indef, Bhima Yudhistira Adhinegara mengaku cukup surprise dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II yang mencapai 5,27 persen. Meskipun demikian, Bhima memberikan beberapa catatan mengenai pertumbuhan tersebut.

Baca: Darmin Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 5,3 Persen

"Tapi pertumbuhan ini ada beberapa catatan, misalnya lebih didorong oleh sektor konsumtif, baik konsumsi rumah tangga maupun belanja pemerintah seperti tunjangan hari raya (THR) atau bantuan sosial (Bansos)," kata Bhima ditemui di Hotel Arya Duta, Gambir, Jakarta Pusat, Senin, 6 Agustus 2018.

Hari ini Badan Pusat Statistik (BPS) merilis mengenai pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2018. Dalam laporan BPS itu, pertumbuhan ekonomi kuartal II mencapai 5,27 persen itu tercatat naik tajam dibandingkan dengan kuartal I 2018 yang hanya sebesar 5,01 persen.

Karena itu, menurut Bhima tak heran jika konsumsi rumah tangga juga ikut tumbuh. Sebab baik THR maupun Bansos memberi banyak stimulus kepada orang untuk lebih banyak belanja yang bisa mendorong konsumsi rumah tangga.

Kemudian Bhima juga menyoroti ekonomi di sektor produktif yang cenderung turun dibandingkan kuartal sebelumnya. Misalnya indikator sektor produktif seperti investasi yang mulai turun dari 7,9 persen pada kuartal I 2018 menjadi di kisaran 5 persen pada kuartal II 2018.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Nah ini mengindikasikan ada banyak faktor yang harus dicermati. Pertama adanya pelemahan nilai tukar rupiah dan ada jua pilkada yang itu nanti berefek juga ke pemilihan presiden 2019," kata Bhima.

Dengan kondisi itu, tak heran jika, investor terlihat cenderung wait and see untuk menaruh uangnya di negara berkembang seperti Indonesia. Belum lagi, kata Bhima, kinerja net ekspor yang agak sedikit melambat di bawah ekspektasi karena adanya perang dagang antara Tiongkok dengan Amerika Serikat.

Adapula fluktuasi harga komoditas seperti CPO yang harus pula dicermati. Sebab jika kondisi seperti ini terus berlanjut hal ini akan menghambat kinerja pertumbuhan ekonomi di kuartal III dan kuartal IV nanti.

Adapun menurut data BPS, konsumsi rumah tangga pada kuartal II 2018 tumbuh signfikan sebesar 5,14 persen dari 4,95 persen pada kuartal II 2017. Pertumbuhan rumah tangga ini didorong oleh penjualan sepeda motor dan mobil penumpang yang masing-masing tumbuh 18,96 persen dan 3,25 persen dibandingkan kuartal II 2017 yang terkontraksi 10,93 persen dan 11,22 persen.

Sedangkan faktor lain yang mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga adalah panen raya yang mendorong upah riil buruh tani meningkat akibat THR serta gaji ke-13 bagi PNS. Ketiga, pembagian bantuan sosial dari pemerintah yang cukup besar yakni tumbuh 61,69 persen. Sehingga persentase pengeluaraan konsumsi naik menjadi 64,58 persen dari 64,08 persen.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

1 hari lalu

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi di Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta, Sabtu (20/4/2024). Foto : Oji/Novel
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.


Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

2 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.


Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

2 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.


Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

3 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto, saat ditemui usai mengumpulkan 45 tim hukum Prabowo-Gibran di kediamannya, Jl. Kertanegara No 4, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.


Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

4 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers ihwal antisipasi dampak konflik Iran-Israel di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat pada Kamis, 17 April 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.


Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

5 hari lalu

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan pada sebuah panel bertajuk
Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.


Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

6 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers ihwal antisipasi dampak konflik Iran-Israel di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat pada Kamis, 17 April 2024. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.


Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

8 hari lalu

Komandan Militer Iran Nyatakan Siap Hadapi Serangan Israel
Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.


Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

9 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.


ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

15 hari lalu

Logo ADB atau Asian Development Bank. (adb.org)
ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.