TEMPO.CO, Jakarta - PT Trans Tol Jabar, anak usaha PT Waskita Toll Road menargetkan pembebasan 21 bidang lahan pada seksi I ruas Bogor - Ciawi - Sukabumi atau Tol Bocimi dapat segera rampung. Hal ini dilakukan untuk mengejar target operasi pada Oktober 2018.
Baca: Jalan Tol Bocimi Siap Digunakan pada September 2018
Direktur Utama Trans Jabar Tol, Muhammad Sadeli, mengatakan, konstruksi jalan pada seksi I sepanjang 15,35 km sudah rampung. Namun, bidang yang belum dibebaskan menjadi ganjalan karena menjadi titik akses keluar-masuk tol atau ram.
Sadeli menambahkan, setelah pembebasan lahan di 21 bidang rampung, pihaknya bakal mengajukan uji layak operasi (ULO) seksi I Bocimi pada Agustus 2018. "Kami ingin Agustus sudah bisa ULO karena target operasi harus dikejar Oktober nanti," katanya, Selasa, 24 Juli 2018).
Baca: Tol Bocimi Segera Beroperasi, Dikelola Anak Usaha Jasa Marga
Sadeli menuturkan, pihaknya bakal berkoordinasi dengan Kementerian Agraria & Tata Ruang agar pembebasan lahan bisa segera tuntas.
Semula, kata Sadeli, pihaknya menargetkan 21 bidang lahan yang belum bebas bisa dituntaskan pada Juni 2018. Target pembebasan lahan yang terlambat membuat target operasi mundur dari semula September 2018 menjadi Oktober 2018.
Setelah beroperasi, seksi I Tol Bocimi diharapkan bisa memecah kepadatan lalu lintas Bogor - Sukabumi. Pasalnya, Cigombong merupakan salah satu titik kemacetan di jalur sepanjang 60 km tersebut.
Secara keseluruhan, Tol Bocimi terdiri atas empat seksi dengan panjang ruas 54 km. Seksi I menghubungkan Ciawi - Cigombong sedangkan seksi II sejauh 11,9 km menghubungkan Cigombong - Cibadak.
Selanjutnya Cibadak - Sukabumi Barat terhubung sejauh 13,7 km di seksi III. Kemudian seksi IV menghubungkan Sukabumi Barat - Sukabumi Timur sepanjang 13,05 km.
Sadeli mengungkapkan, operasional seksi I Tol Bocimi dan dikelola oleh pihak ketiga, yakni PT Jasa Layanan Operasi (JLO), anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk. JLO memenangkan lelang yang dibuat perseroan, mengalahkan tiga kandidat lainnya.
"Kami nanti akan membayar JLO per bulan berapa. Tapi saat ini kontraknya belum (diteken)," ujar Sadeli. Di sisi lain, Trans Jabar Tol Jabar secara bertahap memulai proses pembebasan lahan untuk seksi III dan seksi IV.
Sementara itu, seksi II telah mencatat progres pembebasan lahan 47 persen dan diharapkan terus meningkat hingga 70 persen pada Oktober 2018.
Sadeli menambahkan, pembebasan lahan untuk seksi III dan IV ditargetkan selesai pada akhir 2019. "Di tahun ini tetap ada yang dibayar arena bagaimanapun itu menjadi progress-nya. Selebihnya tinggal bagaimana kami mempercepat," ujarnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol, ruas tol Bocimi menelan investasi sebesar Rp15,95 triliun. Waskita Toll Road memiliki konsesi tol ini selama 45 tahun lewat Trans Jabar Tol.