TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomiaan, Darmin Nasution mengatakan pemerintah akan membantu PT Pertamina (Persero). Darmin memastikan bahwa pemerintah tidak akan membiarkan atau tinggal diam dengan kondisi keuangan perseroan yang tengah seret tersebut.
Baca juga: Kenaikan BBM, Wamen ESDM: Tak Berdampak pada Konsumsi Masyarakat
"Iyalah pemerintah tidak akan membiarkan begitu saja (yang) keuangannya agak seret. Kita bisa membantu itu," kata Darmin ditemui dalam acara peringatan hari ulang tahun ke-52 Kementerian Perekonomian di Kantor Kemenko Perekonomian, Gambir, Jakarta Pusat, Ahad, 22 Juli 2018.
Sebelumnya, Pertamina dikabarkan akan menjual aset untuk menyelamatkan keuangan perseroan. Kabar tersebut beredar setelah munculnya sepucuk surat yang ditandatangani oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno.
Dalam surat tersebut, ada empat poin yang disampaikan. Pertama mengenai share down aset pertamina, spin off rifenery unit, meminta investasi tambahan untuk menjual BBM dan peninjauan ulang kebijakan yang berdampak pada keuangan perusahaan.
Darmin mengatakan bantuan yang diberikan oleh pemerintah bakal sama dengan kontribusi yang diberikan Pertamina kepada pemerintah. Menurut Darmin, bantuan ini bakal diberikan dari penerimaan negara dari naiknya harga crude oil (minyak mentah) yang diterima negara.
"Karena harga BBM saat ini tidak naik, tentu keuangannya (Pertamina) seret. Pemerintah dengan harga crude oil yang relatif tinggi, itu penerimaannya juga naik jadi kita bisa tutup dengan itu," ucap Darmin.