TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pembangunan infrastruktur yang digencarkan pemerintahannya selama ini bukan semata pembangunan fisik dan ekonomi. Proyek itu, menurut dia, juga harus dilihat sebagai cara mempercepat konektivitas budaya dan mempersatukan bangsa.
"Pembangunan infrastruktur fisik adalah bagian penting dari pembangunan infrastruktur budaya, yaitu infrastruktur yang akan mempersatukan 714 suku di bumi nusantara ini," kata Jokowi saat memberikan kuliah umum di Institut Seni Indonesia (ISI), Denpasar, Bali, Sabtu, 23 Juni 2018. Melalui pembangunan tersebut, kebudayaan dan kesenian di masyarakat akan ikut maju.
Baca juga: Jokowi Sosialisasikan PPh UMKM 0,5 Persen di Bali
Jokowi mengatakan pembangunan infrastruktur juga akan mempengaruhi mental dan karakter bangsa. Dia mencontohkan pembangunan jalan tol, MRT, dan LRT yang menandakan pembangunan peradaban baru dalam bidang transportasi massal dan tak ada pembandingnya dalam sejarah masa lalu Indonesia.
"Di negara lain penggunaan MRT dan LRT sudah menjadi bagian budaya masyarakat. Artinya, kami ingin budaya baru, budaya tepat waktu, budaya antre nanti akan ada di sana," ujarnya.
Simak pula: Sosialisasi PPh UMKM, Jokowi Heran Tawaran Sepedanya Tidak Laku
Cara pandang yang sama, menurut Jokowi, juga berlaku dalam pembangunan perbatasan dan kawasan terluar Indonesia. Dia menurutkan, pemerintah sesungguhnya sedang membangun mental dan karakter bangsa di tempat masyarakat paling pinggir. Pemerintah tengah berupaya membuat mereka merasa menjadi bagian dari bangsa Indonesia dan bangga menjadi warga negara Republik Indonesia.
Jokowi mengatakan seni dan budaya telah menjadi kekayaan bangsa, bukan lagi sumber daya alam. "DNA kita adalah seni dan budaya," ujarnya.
Indonesia memiliki 714 suku dengan ciri khas budaya dan seninya masing-masing. Artinya, terdapat paling sedikit 714 sumber energi untuk dikembangkan dengan kreatif dan sumber inspirasi untuk melakukan loncatan kemajuan.
Jokowi mengatakan sumber inspirasi tersebut dapat dipadukan dalam bentuk seni rupa, seni pertunjukan, seni media, hingga seni desain. "Apalagi kalau dipadukan dengan seni kontemporer yang jumlahnya begitu banyak, termasuk seni digital," ujarnya.
