TEMPO.CO, Denpasar - Untuk pertama kalinya, sepeda yang biasa dibagikan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepada warga dan menjadi rebutan setiap melakukan kunjungan tidak diminati. Hal tersebut terjadi ketika dua orang pengusaha UMKM yang dipanggil maju saat sosialisasi pajak penghasilan (PPh), lebih memilih diizinkan berfoto bersama Jokowi ketimbang mendapatkan sepeda hari ini.
Di sela-sela sosialisasi pajak penghasilan (PPh) Final Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) 0,5 persen di Sanur, Bali, hari ini, Jokowi menunjuk salah seseorang pengusaha maju ke depan untuk mengeluarkan unek-unek kendala terkait pembiayaan ke bank. Seorang pengusaha perempuan yang memiliki bisnis apotek pun maju ke panggung untuk menjelaskan.
Baca: Ingin UMKM Cepat Berkembang, Jokowi: Sate Saja Saya Pesan Online
Usai menjelaskan usahanya, perempuan tersebut diberi pilihan oleh Jokowi yakni ingin berfoto bersama atau membawa pulang sepeda. Setelah menimbang beberapa saat diiringi teriakan dari peserta sosialisasi, akhirnya si pengusaha lebih memilih foto bersama.
Kejadian serupa dilakukan oleh pengusaha perempuan lainnya yang diminta maju ke panggung menyebutkan isi Pancasila. “Hati-hati, belum tentu waktu duduk bisa, di sini juga bisa,” ujar Jokowi mewanti-wanti, Sabtu, 23 Juni 2018.
Baca: Di Hadapan 2.000 UMKM, Jokowi Umumkan Penurunan Tarif PPh
Ternyata kekhawatiran tersebut dipatahkan oleh perempuan tersebut dan dia berhasil menjawab dengan benar. Usai menjawab, Presiden kembali menawarkan hadiah sepeda atau foto bersama dan si pengusaha lebih memilih foto bersama. “Saya heran sepeda kok tidak laku,” seloroh Jokowi disambut tawa peserta sosialisasi.
Keberadaan Jokowi di Bali di antaranya untuk menyosialisasikan PPh Final UMKM 0,5 persen kepada ratusan pelaku UMKM. Penurunan tarif tersebut dilakukan tidak hanya karena adanya keluhan dari pelaku UMKM, tapi juga dimaksudkan agar para pelaku usaha kecil dapat mengembangkan usahanya sehingga mampu berkembang menjadi usaha yang lebih besar lagi.
Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Selain itu ada juga Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf.