TEMPO.CO, Jakarta- Direktur Operasional PT Garuda Indonesia Triyanto Moeharsono, mengatakan sudah menonaktifkan pilot yang mengunggah konten terorisme. "Saya sudah keluarkan notice to pilot," ujar dia di Kantor Kemenko Kemaritiman, Selasa, 22 Mei 2018.
Notice to pilot yang dimaksud, ialah surat imbauan resmi untuk seluruh pilot Garuda, agar tidak mengunggah konten-konten terorisme dan radikalisme. "Kami mengumumkan dulu hasil notice, kemudian (para pilot) akan menjalani screening ulang," kata Triyanto.
Atas terjadinya kasus tersebut, Triyanto mengatakan akan melakukan pemeriksaan terhadap seluruh pilot Garuda. Untuk nasib pilot itu sendiri, Garuda belum melakukan pemecatan.
Alasannya, ujar Triyanto, Garuda masih melakukan investigasi atas kesalahan yang dibuat. "Kan enggak main pecat begitu, harus kami lihat dulu kesalahannya," ucap dia.
Baca juga: Garuda Indonesia-Sriwijaya Kerja Sama Gabungkan Rute Penerbangan
Pekan lalu salah satu pilot Garuda mengunggah status di media sosial terkait terorisme. Setelah unggahan itu, Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono memastikan pilot tersebut ditindak sesuai dengan kebijakan perusahaan. Penindakan akan dilakukan jika ditemukan indikasi terkait dengan perilaku menyimpang atau pelanggaran etika.
Berkaitan dengan hal tersebut, Garuda Indonesia memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi atas unggahan tersebut. Garuda selalu mengimbau jajaran karyawan mengedepankan etika dan prinsip kehati-hatian dalam melakukan aktivitas di lini sosial media, khususnya terkait dengan isu suku, agama ras, dan antargolongan.
Maskapai pelat merah tersebut menyampaikan komitmen dan dukungannya terhadap usaha seluruh pihak dalam upaya pemberantasan terorisme. Apabila ditemukan indikasi karyawan itu terlibat aktivitas tersebut, perusahaan akan memberikan sanksi tegas.
Garuda Indonesia juga secara rutin melakukan pemeriksaan berkala terhadap karyawan serta pilot dan awak kabin, khususnya yang terkait dengan komitmen safety operasional penerbangan.