TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan akan mencabut surat rekomendasi dan tidak mengizinkan berbisnis di Indonesia lagi bagi kartel-kartel yang memainkan harga. "Aku enggak beri ampun," kata Amran di kantor Kementerian Pertanian, Senin, 21 Mei 2018.
Menurut Amran, satuan tugas pangan dibentuk untuk memeriksa harga-harga pangan di lapangan. Dengan demikian, bila masih ada pihak-pihak yang memainkan harga, ia menyatakan akan ditindak dengan tegas.
Baca: Menteri Pertanian Amran Sulaiman Terkejut Harga Ayam Rp 36 Ribu
Amran mengklaim telah menaikkan stok pangan sebanyak 20 persen di bulan Ramadan. Jadi, kata dia, tidak ada alasan untuk naiknya harga bawang merah, daging, dan telur ayam ras. "Karena kita sudah ekspor, produksinya over supply," ujarnya.
Amran mengatakan harga ecer tertinggi daging ayam ras Rp 32 ribu. Namun, berdasarkan data statistik Kementerian Perdagangan, rata-rata nasional harga daging ayam ras Rp 36.176. Mengetahui hal tersebut, Amran pun terkejut. "Jangan naikkan harga karena produksi kita berlebih."
Menurut Amran, kondisi pasar di Indonesia memang unik dan tidak sehat. Sebab, dia mengklaim stok pangan dan harga pangan aman, tapi di lapangan tetap terjadi kenaikan. "Tolong jangan ganggu orang yang sedang berpuasa, seharusnya turun (harganya)," tuturnya.
Kenaikan terjadi pada harga telur ayam ras. Berdasarkan data statistik Kementerian Perdagangan, pada Ramadan 2017, harga telur ayam ras Rp 22.794 - Rp 23.050. Sedangkan tahun ini harga telur ayam ras Rp 24.245- Rp 26.181.