TEMPO.CO, Banda Aceh - Memasuki bulan suci Ramadan, Pemerintah Aceh menjamin stok kebutuhan bahan pangan aman hingga beberapa bulan ke depan. Masyarakat diminta untuk tidak membeli bahan makanan pokok secara besar-besaran.
“Masyarakat tidak perlu khawatir kenaikan harga, harga bahan pokok kita pantau,” kata Dermawan, Sekretaris Daerah Aceh, Senin 14 Mei 2018. Menjaga stabilnya harga menjelang Ramadan, pihaknya telah duduk bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah dan seluruh SKPA terkait pada Jumat lalu.
Simak: Antisipasi Naiknya Harga Pangan, Jokowi Minta Stok Beras Cukup
Pemerintah Aceh nantinya melakukan operasi pasar dan menggelar pasar murah di seluruh kabupaten/kota. “Memang selalu ada oknum–oknum pedagang nakal yang bermain dengan harga kebutuhan pokok. Pemerintah Aceh akan melakukan operasi pasar,” katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Banda Aceh bekerjasama dengan Bulog Divisi Regional I Aceh menyelenggarakan pasar murah di sejumlah lokasi. Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Banda Aceh T Iwan Kesuma mengatakan pasar murah tersebut digelar di empat kecamatan dalam Kota Banda Aceh. “Adapun komoditi yang kita jual dengan harga subsidi yakni Gula Pasir, Minyak Goreng, Tepung Terigu, Telur Ayam, dan Beras.”
Subsidi atau potongan yang diberikan Rp 1.500 per Kg untuk Gula Pasir, Minyak Goreng, dan Tepung Terigu dari harga pasar, dan Rp 200 untuk Telur Ayam per butirnya. “Total subsidi yang kita kucurkan dalam pasar murah ini sebesar Rp 160 juta,” ungkapnya.
Sementara untuk beras, tersedia dua varian yakni medium dan premium. Untuk Beras medium ukuran sak 5 Kg Rp 46 ribu dan 15 Kg Rp 140 ribu. Kegiatan rutin ini bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga pangan yang bias terjadi menjelang bulan puasa. “Dan yang terpenting membantu masyarakat yang kurang mampu untuk mendapatkan barang kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah,” katanya. []