TEMPO.CO, Jakarta- Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bima Yudhistira memprediksi nilai tukar rupiah hari ini masih akan stabil di bawah Rp 14 ribu per dolar Amerika Serikat (AS). Berdasarkan aplikasi RTI Business, pada jam 09.16 WIB nilai tukar rupiah terpantau berada pada level Rp 13.928 per dolar AS.
"Hari ini nilai tukar rupiah stabil di kisaran Rp 13.850-13.950 per dolar AS," ujar dia kepada Tempo lewat pesan pendek, Selasa, 1 Mei 2018.
Baca: OJK: Perbankan Kuat Meski Rupiah Tembus Rp 20.000 per Dolar AS
Menurut Bhima, ada dua sentimen yang mempengaruhi kisaran tersebut. Pertama adalah gabungan antara perjanjian damai Korea Utara dan Korea Selatan, dengan data ekonomi AS yang menunjukkan indikasi positif Bank Sentralnya (The Fed) akan melakukan pengetatan moneter yang lebih agresif.
Meredanya tensi di semenanjung Korea sangat berdampak kepada pergerakan nilai tukar rupiah. Bhima mengatakan, perdamaian Korea Utara dan Korea Selatan itu bagus secara geopolitik karena meredam gejolak yang belakangan terjadi.
Sementara itu, The Fed masih tetap menjaga bunga acuannya di angka 1,5-1,75 persen. Investor pun masih menunggu hasil rapat The Fed untun menebak arah kebijakan pengetatan moneter selanjutnya. Menurut Bhima, The Fed kemungkinan akan menaikkan bunga acuan pada rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 12-13 Juni dan 25-26 September 2018 mendatang.
"Prediksi kenaikan Fed rate ni membuat yield Treasury 10 tahun bergerak di 3,03% tertinggi sejak 2014. Imbas ke Indonesia para investor khususnya asing melakukan perombakan portfolio dengan melanjutkan penjualan bersih saham," tutur dia.
Sementara di dalam negeri, kata Bhima, investor masih menunggu pengumuman data pertumbuhan ekonomi triwulan I 2018 yang rencananya dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik 7 Mei 2018. Jika pertumbuhan ekonomi triwulan I 2018 hanya 5 persen, Bhima menyebut para investor akan keluar dari pasar. "Investor juga masih menunggu pengumuman inflasi," tutur Bhima.
Baca berita lainnya tentang Rupiah di Tempo.co.