TEMPO.CO, Tangerang - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. atau GMF setuju untuk membagikan dividen sebesar US$ 10,18 juta atau sekitar Rp 135 miliar dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2018 di Tangerang kemarin. Angka itu setara dengan 20 persen dari laba besih perusahaan sepanjang 2017 yang senilai US$ 50,94 juta atau Rp 687,69 miliar.
Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto mengatakan pembagian dividen itu dengan pertimbangan kebutuhan investasi dan pengembangan bisnis perusahaan yang tengah berkembang pesat. "Perseroan membutuhkan modal yang cukup besar untuk mendanai pengembangan bisnis," kata Iwan dalam konferensi pers usai RUPST, Senin, 30 April 2018.
Baca: GMF AeroAsia Akan Bangun Bengkel Pesawat di Batam dan Papua
Sepanjang 2017, GMF membukukan pendapatan operasional senilai US$ 439,3 juta. Angka tersebut meningkat 13 persen dibandingkan pendapatan 2015 sebesar US$ 388,7 juta. Sementara, laba bersih GMF pada 2017 mencapai US$ 50,9 juta.
Adapun GMF melaporkan penggunaan dana hasil IPO yang didapatkan pada Oktober 2017. Dalam pelaksanaan IPO, GMF meraup dana sebesar Rp 1,1 triliun. Sebesar 60 persen dari dana tersebut akan digunakan untuk investasi, 25 persen untuk modal kerja, dan 15 persen untuk refinancing perseroan. "Penggunaan dana IPO untuk investasi akan kami mulai tahun 2018," kata Iwan.
Tahun ini, GMF menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 15 persen dibandingkan tahun lalu. Perusahaan optimistis pertumbuhan laba bersih bakal mencapai lebih dari 10 persen tahun ini.