TEMPO.CO, Tuban - Pemerintah tengah mempercepat perbaikan Jembatan Widang-Babat yang sebelumnya ambruk. Targetnya, pada H-10 Lebaran pertengahan Juni 2018 ini bisa difungsikan. Pengerjaan perbaikan dilakukan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII.
Kepala Dinas Perhubungan Tuban, Mudji Slamet, pengerjaan sudah dimulai beberapa hari ini. Sebelum dikerjakan sempat digelar rapat teknis yang melibatkan Pemerintah Provinsi Jawa Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Tuban, Lamongan dan Bojonegoro, juga dari BBPJN Wilayah VIII di Surabaya, pekan lalu. “Intinya pengerjaannya dipercepat karena ada target H-10 Lebaran bisa difungsikan,” ujarnya pada Tempo, Ahad, 29 April 2018.
Baca: PUPR: Jembatan Berangka Seperti Jembatan Widang-Babat Ada 179
Mudji menjelaskan, secara teknis pengerjaan sudah diserahkan ke BBPJN Wilayah VIII. Mulai dari kontraktor yang menggarap, juga bahan baku termasuk tenaga kerja yang menggarap. Sekitar 100 pekerja yang akan dilibatkan karena menyesuaikan batas waktu pengerjaan yang relatif pendek memasuki bulan Ramadan dan Hari raya Idul Fitri 2018.
Sebelumnya terkait pengalihan arus, Pemerintah Bojonegoro-Tuban dan Lamongan sudah sepakat untuk pembagian jalurnya. Terutama yang menghubungkan antara Surabaya-Semarang lewat pantai utara dan jalur tengah. Jalur kendaraan sebagian dibagi, terutama untuk kendaraan berat dari arah timur, dialihkan ke jalur pantura tepatnya di Jalan Daendles.
Kemudian jalur Surabaya lewat Lamongan Kota-Babat, sebagian lewat jembatan Widang yang sebelah timur. Dan sebagian juga lewat Lamongan-Babat-Bojonegoro. Begitu juga dari arah barat Semarang-Surabaya, sebagian dialihkan lewat Jalan Daendles dan juga sebagian lewat jalur Tengah, yaitu Rembang-Blora-Cepu-Bojonegoro dan Babat. ”Ya, kita atur arusnya dari tiga kabupaten yang dilintasi,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Bojonegoro, Iskandar.
Lebih jauh Iskandar menyebutkan khusus kendaraan besar yang lewat Kabupaten Bojonegoro, harus dibatasi. Terutama beberapa jalur yang terdapat beberapa jembatan berkapasitas di bawah 50 ton. Seperti Jembatan Kali Ketek, Kecamatan Trucuk, yang juga melintasi Sungai Bengawan Solo.”Berat kendaraan haru diawasi, karena keterbatasan kapasitas jembatan,” katanya.
Seperti diketahui, pada pertengahan April 2018 lalu Jembatan Widang-Babat ambruk dan menewaskan dua orang. Dampaknya, terjadi kemacetan terutama di pertigaan Pasar Babat yang menghubungkan antara Kabupaten Jombang-Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban.