TEMPO.CO, Jakarta - Insentif berupa diskon biaya pendaratan sebesar 50 persen bagi rute atau penerbangan baru di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, sepi peminat.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Minggus Gandeguai mengatakan, hingga saat ini, belum ada pengajuan rute baru dari maskapai penerbangan yang sudah beroperasi di wilayah kerjanya.
Baca juga: AP I: 2019, Bandara Sam Ratulangi Punya Terminal Internasional
“Sejauh ini, belum ada permohonan ke saya pada tahun ini. Padahal kami sudah sampaikan dan bujuk dengan adanya diskon 50 persen landing fee (biaya pendaratan). Belum ada yang memanfaatkan,” ujarnya pada Senin, 23 April 2018.
Dia mengaku sudah proaktif menyampaikan kepada pihak maskapai penerbangan terkait dengan insentif ini. Pihaknya menegaskan, jika ada pembukaan rute baru, misalnya penerbangan langsung dari Manado ke Timika, insentif otomatis berlaku.
PT Angkasa Pura I memberikan insentif diskon sebesar 50 persen untuk biaya pendaratan selama enam bulan bagi rute atau penerbangan baru di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara.
Baca juga: Bandara Sam Ratulangi Layani Penerbangan Sewa Manado-Cina
Selain di Manado, diskon ini berlaku di Bandara Ngurah Rai, Bali; Juanda, Surabaya; Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan; Sultan Hasanuddin, Makassar; Adi Sutjipto, Yogyakarta; Lombok; Adi Soemarmo, Solo; dan Syamsudin Noor, Banjarmasin.
Tidak tanggung-tanggung, ada pula beberapa bandara yang mendapatkan pembebasan biaya pendaratan selama enam bulan, yakni Bandara Pattimura, Ambon; Frans Kaisiepo, Biak; dan El Tari, Kupang.
Minggus menyatakan akan memfasilitasi penuh pengajuan rute baru di Bandara Sam Ratulangi. “Kalau kesulitan di otoritas saya di Manado, ngomong, biar segera saya lakukan permintaan Anda seperti apa. Pasti saya ada,” tuturnya.