TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura I (AP I) Bandara Sam Ratulangi menargetkan adanya terminal internasional yang bisa beroperasi di bandara tersebut pada 2019.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Minggus Gandeguai mengatakan ramainya kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulawesi Utara (Sulut) berdampak pada kebutuhan terminal khusus untuk penerbangan internasional.
Baca juga: Bandara Sam Ratulangi Layani Penerbangan Sewa Manado-Cina
“Kami akan bangun pada 2018-2019 sehingga harapannya pada 2019 bisa beroperasi,” ujarnya, Senin, 9 April 2018.
Selama ini, proses check-in penerbangan domestik maupun internasional masih berada di tempat yang sama. Pemisahan penumpang baru terjadi setelah proses pemeriksaan bagian imigrasi. Padahal, pelayanan dan pengamanan seharusnya sudah dipisahkan dari awal.
Apalagi, sambung Minggus, ada lonjakan wisatawan mancanegara, khususnya dari Cina, yang selama ini menggunakan charter flight. Oleh karena itu, penyediaan terminal berstandar internasional dinilai menjadi kebutuhan yang mendesak saat ini.
Baca juga: Diperluas, Bandara Sam Ratulangi Mampu Tampung 30 Ribu Penumpang
Terminal yang akan dibangun di atas lahan seluas 30 ribu meter persegi ini, lanjutnya, masih menunggu Rencana Teknik Terinci (RTT) dari pusat. Namun demikian, dia telah meminta ada minimal dua garbarata. “(Kebutuhan dana investasinya) paling di bawah Rp 100-an miliar,” ujarnya.
Selain dari sisi terminal, Minggus juga mengaku akan membenahi fasilitas air side dan land side. Tidak hanya itu, pembenahan dari sisi lahan parkir kendaraan roda empat juga akan dijalankan, mengingat kondisi saat ini masih terbatas.
Bersamaan dengan momentum pembangunan terminal internasional ini, dia mengaku akan mewujudkan smart airport di Bandara Sam Ratulangi. Hal ini dilakukan dengan penguatan jaringan internet hingga implementasi transaksi nontunai.