TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan status hibah bandar udara atau bandara yang akan dibangun di Kediri, Jawa Timur, oleh PT Gudang Garam Tbk bakal dibahas lebih lanjut dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Menurut Budi, pihaknya akan berkoordinasi dengan OJK terkait dengan status bandara Kediri. "Hal-hal yang berkaitan dengan tanah akan dibahas. Apakah ini merupakan hibah, apakah ini kerja sama, kami akan bahas lebih lanjut," katanya di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Kamis, 5 April 2018.
Baca juga: Menhub: Bandara di Kediri Akan Dibangun Akhir 2018
Budi mengakui perusahaan rokok itu memang berniat menghibahkan bandara Kediri kepada negara setelah membiayai dan membangun infrastruktur tersebut. "(Mereka) berniat hibah, tapi kami harus sesuai regulasi. Regulasi pasar modal kan harus diikuti," ujarnya.
Bandara di Kediri, Jawa Timur, akan dibangun pada akhir 2018 dan ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2019.
Bandara tersebut akan dibangun dengan landas pacu sepanjang 3.000 meter. Namun pada tahap awal panjang landas pacu akan dibangun sepanjang 2.400 meter.
Nilai investasi pembangunan bandara yang disebut-sebut menjadi program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) Gudang Garam itu senilai Rp 5 triliun.
ANTARA