TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menargetkan ekspor ikan dari Papua Barat, khususnya ikan-ikan hasil tangkapan dari nelayan tradisional. Susi mengatakan sudah bertemu dengan PT Pelindo IV untuk membicarakan hal tersebut.
"Mereka nanti akan membawa cold storage terapung untuk membeli ikan dari nelayan tradisional dan langsung ekspor dari timur Indonesia," ujar Susi Pudjiastuti lewat keterangan tertulis yang diterima pada Senin, 19 Maret 2018.
Simak: Susi Pudjiastuti Kecewa Ekspor Lobster RI Kalah dari Vietnam
Susi mengungkapkan, rencananya, ekspor ikan dari hasil tangkapan nelayan tradisional tersebut mulai berjalan dalam waktu satu atau dua bulan.
Selain itu, kata Susi, guna mendorong produksi hasil tangkapan nelayan tradisional di Papua Barat, Kementerian Kelautan dan Perikanan akan memberikan bantuan alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan berupa jaring sebagai pengganti alat tangkap ikan yang dilarang, yang masih digunakan nelayan tradisional.
"Alat tersebut tidak hanya akan melestarikan lingkungan dan biota laut, namun bisa meningkatkan hasil tangkapan, serta menyejahterakan para nelayan, khususnya di Papua Barat," ujarnya.
Susi Pudjiastuti memang tengah gencar mendorong pengusaha Indonesia di bidang perikanan untuk berani ekspansi ke perdagangan tingkat internasional.
Dalam acara pameran teknologi dan produk olahan ikan laut terbesar di Amerika Serikat, Seafood Expo North America (SENA) 2018, di Boston, Amerika Serikat, beberapa waktu lalu, Susi mengungkapkan optimismenya jika keikutsertaan Indonesia dalam acara tersebut dapat mendukung pertumbuhan iklim usaha, termasuk ekspor perikanan anak negeri.
"Mudah-mudahan Indonesia bisa memimpin, menjadi penangkapan ikan yang berkelanjutan. Mudah-mudahan para exhibitor mendapatkan klien, kontrak penjualan yang luar biasa. Hitungan awal kami, potensi transaksi produk perikanan Indonesia sebesar US$ 180 juta untuk tiga bulan ke depan," tutur Susi Pudjiastuti dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu, 14 Maret 2018.
DEWI NURITA | ANTARA