TEMPO.CO, Jakarta -Penyidik Polda Metro Jaya mengungkapkan jaringan skimming yang melibatkan warga negara Rumania, Hungaria dan Indonesia telah membobol 64 bank pada sejumlah negara. Komplotan tersebut diduga merupakan pelaku yang membobol dana nasabah BRI di Kediri.
"Bank di luar negeri juga jadi korban," kata Kepala Unit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Polisi Rovan Richard Mahenu di Jakarta Jumat.
Rovan menyebutkan pelaku membobol saldo rekening nasabah pada 64 bank di dunia terdiri atas 13 bank domestik dan 51 bank luar negeri. Rovan menegaskan pelaku skimming tersebut termasuk jaringan internasional yang melakukan kejahatan antarnegara.
Baca: Marak Skimming, BI: Kartu Chip Lebih Mahal, tapi Lebih Aman
Sebelumnya anggota Polda Metro Jaya membekuk sindikat pembobol saldo nasabah BRI dengan modus skimming yang melibatkan tiga warga Rumania, seorang Warga Hungaria dan seorang Warga Negara Indonesia (WNI). Kelima pelaku yakni Caitanovici Andrean Stepan, Raul Kalai alias Lucian Meagu, Ionel Robert Lupu, Ferenc Hugyec, serta seorang WNI Milah Karmilah.
Baca Juga:
Petugas meringkus para pelaku di DE PARK Cluster Kayu Putih Blok AB 6 Nomor 3 Serpong Tangerang Banten, Bohemia Vilage 1 Nomor 57 Serpong Tangerang, Hotel Grand Serpong Tangerang dan Hotel De Max Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Polisi mengamankan berbagai alat untuk mencuri data nasabah bank seperti deepskimmer yang sudah jadi, encorder dan tiga unit spycam. Berdasarkan pemeriksaan sementara sindikat pembobol saldo rekening nasabah termasuk di Bank BRI itu telah beroperasi sejak Juli 2017.
Para tersangka menyasar nasabah bank dengan menyimpan alat deepskimmer pada mesin ATM di wilayah Jakarta, Bandung, Tangerang, Yogyakarta dan Denpasar Bali.