TEMPO.CO, Jakarta - Selalu bertumbuhnya kebutuhan terhadap perumahan di Indonesia terlihat dari besarnya populasi penduduk yang ada. Oleh karena itu, permohonan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) ke bank juga terus naik.
Pengembang properti pun melakukan berbagai promosi untuk menarik konsumen. Tetapi tak jarang bank dan perusahaan pembiayaan menolak permohonan KPR dari nasabah karena alasan lokasi rumah yang tak dianggap tak fisibel untuk didanai.
Baca: Kualitas Rumah Bersubsidi Buruk, Pengembang Masuk Daftar Hitam
Lalu apa saja yang harus diperhatikan dalam mencari lokasi rumah agar permohonan KPR disetujui? Head of Risk Manajement PT Usaha Pembiayaan Reliance Indonesia Gabriel Ming mengungkapkan lima poin penting dalam memilih lokasi rumah strategis yang akan mudah mendapatkan pendanaan KPR.
Pertama, kata Gabriel, lokasi rumah harus strategis. "Usahakan dalam perjalanan pulang, department store terletak di sisi kiri Anda," katanya dalam acara Financial Literacy Reliance Group di Jakarta, Rabu, 14 Maret 2018.
Poin kedua, lokasi rumah itu dianggap bank atau perusahaan pembiayaan penting karena orang-orang akan lebih mudah berbelanja saat jam pulang kerja. "Memastikan department store, pasar, terletak di sisi kiri arah pulang akan lebih efisien," tutur Gabriel.
Adapun poin penting ketiga adalah jangan beli rumah di bawa saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET). Keempat, jangan beli rumah yang di belakangnya ada jurang, sungai, atau hutan," kata Gabriel.
Gabriel menjelaskan bank atau perusahaan multifinance tidak akan menyetujui tipe-tipe rumah yang berisiko tersebut. Dan poin terakhir atau kelima adalah pastikan got di depan rumah yang Anda beli memiliki kedalaman minimal 10 sentimeter untuk meminimalisir risiko rumah terendam banjir.