TEMPO.CO, Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk membukukan laba sebesar Rp 1,2 triliun sepanjang tahun 2017. Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo mengatakan capaian itu merupakan rekor baru laba perseroan sepanjang sejarah.
"Pencapaian laba tahun 2017 ini hampir dua kali lipat dari laba tahun 2015 yang hanya berada pada kisaran Rp 675 miliar dan melonjak signifikan dari laba tahun 2016 sebesar Rp 1,06 triliun," kata Bintang melalui keterangan tertulis, Selasa, 13 Maret 2018.
Baca: PT Wijaya Karya Kantongi Izin Lanjutkan Proyek Layang LRT
Bintang mengatakan kenaikan laba ini didukung oleh penjualan perseroan yang mencapai Rp 26,18 triliun pada 2017, naik 67,06 persen dari penjualan 2016. Kontribusi penjualan terbesar datang dari sektor infrastruktur dan bangunan gedung sebesar 62,25 persen, disusul sektor industri penunjang infrastruktur sebesar 17,92 persen, sektor energi dan industrial plant sebesar 14,41 persen, serta sektor realty dan properti sebesar 5,41 persen.
Bintang melanjutkan, perseroan menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 12,05 triliun pada tahun ini. Sebanyak 58,7 persen akan digunakan untuk penyertaan modal, 36,3 persen untuk pengembangan usaha, dan 5 persen untuk investasi aset tetap.
WIKA juga memperoleh kontrak baru sebesar Rp 10,45 triliun hingga pekan kedua Maret 2018. Dia merinci, sektor infrastruktur menyumbang kontrak terbesar senilai Rp 7,55 triliun, sektor industri Rp 2,05 triliun, sektor energi dan industrial plant sebesar Rp 662 miliar, sedangkan realty dan properti menyumbang Rp 196 miliar.
Direktur Keuangan WIKA ANS Kosasih mengatakan kesehatan keuangan WIKA juga mencapai rekor terbaik sepanjang sejarah dengan posisi kas dan setara kas WIKA mencapai Rp 11,25 triliun. Posisi utang berbunga sebesar RP 9,01 triliun dan total ekuitas Rp 14,63 triliun, menghasilkan rasio hutang gross gearing dan net gearing masing-masing sebesar 0,62 kali dan minus 0,15 kali.
Pada 2017, PT Wijaya Karya juga membukukan arus kas operasi positif sebesar RP 1,87 triliun atau meningkat sebesar 233,62 persen dibandingkan tahun sebelumnya. "WIKA amat sehat secara keuangan dan memiliki kemampuan finansial yang sangat tinggi untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur," kata Kosasih.