TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri PT Mobil Anak Bangsa (MAB) Moeldoko menyatakan, bus listrik prototype kedua alias MD255-XE2 dijual dengan harga sekitar Rp 3 miliar. “Jadi cukup bersaing lah,” kata Moeldoko di Jakarta Convention Center, Jakarta, Sabtu, 3 Maret 2018.
Hingga saat ini, sudah ada pesanan 200 unit MD255-XE2. Bus itu dipesan oleh perusahaan bus bernama PT Pahala Kencana sebanyak 150 unit dan PT Sabar Subur sebanyak 50 unit.
Staf manajemen PT MAB Kelik Irwantono menyebutkan, bus MD255-XE2 dapat mengangkut 60 penumpang dengan 20 kursi. Panjang bus mencapai 12 meter. Menurut Moeldoko, bus prototype kedua 100 persen bertenaga listrik.
Simak: Moeldoko Sebut Tiga Kelebihan Bus Listrik Buatan PT MAB
Adapun PT MAB bekerja sama dengan China Trustfull Group Limited untuk menyediakan baterai dan mesin motor bus listrik. Bus yang terisi baterai penuh diperkirakan bisa menempuh jarak 250-300 kilometer. Untuk mengisi ulang daya beterai hingga penuh perlu memakan waktu sekitar tiga jam.
Tipe baterai adalah LiFePo (Lithium Ferro Phosphate), spesifikasi 576 V 450 Ah, berkapasitas 259.2 kwh, dan total berat 2.290 kilogram. Tipe motor mesin adalah electrical motor PMSM (Permanent Magnetic Synchronous Motor) dengan seri HYYQ 800-1200. Kekuatan maksimal sebesar 200 kw 268 hp.
PT MAB merupakan perusahaan yang memperoduksi bus dengan mesin listrik. Seluruh pengerjaannya diselesaikan oleh Indonesia. Begitu juga seluruh suku cadang berasal dari dalam negeri, kecuali baterai dan motor mesin.
Saat ini, PT MAB telah membuat dua bus listrik bersifat prototype. Prototype pertama diluncurkan pada Maret 2017 dan telah menempuh perjalanan sejauh 3 ribu kilometer. Perbedaan prototype pertama dan kedua hanya dari segi sasis atau kerangka bus.
Prototype pertama berwarna putih dan desain kursi penumpang yang nyaris menyerupai bus transjakarta. Sementara prototype kedua bus listrik berwarna biru dengan desain kursi seperti bus pada umumnya.