TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde menyambangi Raja Keraton yang juga Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di kediamannya Keraton Yogyakarta Rabu petang 28 Februari 2018. Dalam kunjungan yang berlangsung sekitar satu setengah jam itu, Christine ditemui oleh Sultan beserta putri bungsunya, Gusti Kanjeng Ratu Bendoro.
Di sela pertemuan silaturahmi tersebut, Lagarde menyaksikan tarian penari Keraton Yogyakarta berjudul Tari Beksan Lawung. Tarian ini merupakan salah satu tarian klasik tertua yang berasal dari Keraton Yogyakarta. Tarian ini diciptakan Sri Sultan Hamengku Buwono I atau Pangeran Mangukubumi di tahun 1755-1792.
Baca: Ini Alasan Menteri Luhut Ajak Bos IMF ke TPI Cilincing
Tari Lawung yang dimainkan biasanya dimainkan 8- 16 orang ini bercerita tentang keseharian prajurit sebagai abdi dalem raja yang giat melatih diri menggunakan lawung atau tombak/tongkat panjang untuk bersiap jika sewaktu waktu pecah perang. Keraton menyuguhkan menu tradisional untuk direktur IMF itu.
Menu tradisional itu di antaranya berupa minuman dan makanan pembuka disuguhkan Sereh Lemon dan Selada Huzar kegemaran Sultan HB VIII serta sup Timlo. Kemudian menu makan malam utama seperti Bebek Suwar Suwir kegemaran Sultan HB IX, udang bago bakar, jamur lada hitam, oseng daun pepaya. Tak ketinggalan juga menu kegemaran Sultan HB IX, oseng daging Lombok Kethok.
Sedangkan untuk pencuci mulut disajikan menu Manuk Nom kegemaran Sultan HB VII dan HB VIII. Menu ini berupa puding yang terbuat dari bahan utama tape ketan hijau di padukan dengan emping melinjo renyah yang gurih.
Dalam kunjungan ke Keraton itu, Sultan menuturkan tak ada pembicaraan serius dengan Christine Lagarde selama pertemuan. "Nggak ada pembicaraan (serius) kok, ya biarkan saja menikmati (tarian dan kuliner) tadi," ujar Sultan.
Lagarde sendiri dalam sambutannya mengatakan amat berterimakasih dan senang dengan keramahan keraton dan Sultan. "Saya terkesan sekali," ujarnya.
Selama di Indonesia, Lagarde mengaku terkesan dengan masyarakat khususnya anak anak muda juga dunia pendidikannya. Bos IMF ini pun terkesan dan belum bisa lupa pengalaman menyenangkan ketika diajak Presiden Joko Widodo blusukan ke pasar di Jakarta awal pekan ini.