TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde terkesan setelah melihat secara singkat pelaksanaan sistem jaminan kesehatan Indonesia. Didampingi Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan sejumlah pejabat negara lain, Lagarde menyaksikan pelaksanaan sistem jaminan kesehatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina, salah satu rumah sakit besar di Jakarta, dalam kunjungan selama tidak lebih dari 30 menit.
Lagarde mengunjungi rumah sakit itu bersama Presiden, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, dan Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Fahmi Idris. "Saya sangat-sangat terkesan dengan jaminan universal yang disediakan untuk banyak orang Indonesia yang memiliki tingkat ekonomi tertentu," kata Lagarde di sebelah Jokowi, Senin, 26 Februari 2018.
Baca: Kelola Bisnis, Kaesang Pangarep Tak Selalu Konsultasi ke Jokowi
Menurut Lagarde, situasi ketika lebih dari 90 juta orang dijamin secara gratis mengakses jasa kesehatan merupakan suatu pencapaian yang fantastis. Lagarde menilai fasilitas seperti ukuran kamar hingga kartu (Kartu Indonesia Sehat/KIS) dinilai sangat impresif.
"Bravo untukmu Presiden dan juga untuk orang-orang yang bekerja di rumah sakit yang begitu genting dalam menyediakan perawatan dan pelayanan," ujarnya.
Adapun Jokowi mengatakan pemerintah ingin menunjukkan Indonesia memiliki sistem jaminan kesehatan untuk masyarakat yang bernama BPJS Kesehatan dan Kartu Indonesia Sehat.
Jokowi menjelaskan, jumlah peserta KIS saat ini mencapai 92,4 juta orang dan peserta BPJS Kesehatan 193,1 juta orang. "Waktu tadi pertemuan di Istana, Madam Lagarde minta kita untuk melihat sistem jaminan kesehatan seperti apa, pelayanan seperti apa, tadi kita tunjukkan," ucapnya.
Presiden Jokowi mengatakan jaminan kesehatan dengan ukuran yang sangat besar hanya ada di Indonesia. Angka 92 juta dan 193 juta itu dianggap merupakan jumlah yang sangat besar. "Tidak mudah mengelola ini. Banyak negara melihat ini sebuah jaminan kesehatan yang gede banget," tuturnya.