TEMPO.CO, Bogor - Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar, Hendro Atmodjo yakin penyelesaian pembangunan proyek tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi IIB bakal sesuai target, yakni Maret 2018. Pasalnya, hingga kini, proyek tol yang menghubungkan Kedung Badak dengan Yasmin telah rampung sebesar 98,5 persen.
Saat meninjau lokasi proyek pengerjaan Tol BORR hari ini, Hendro mengatakan target penyelesaian pembangunan Tol BORR sesuai jadwal walau ada moratorium atau penghentian sementara pekerjaan konstruksi layang (proyek elevated) oleh pemerintah pusat. "Progress proyek BORR sudah 98,5 persen, untuk pembebasan lahan sudah 100 persen," kata Hendro, Rabu, 21 Februari 2018.
Baca: Pembangunan Tol Cisumdawu Diprediksi Rampung pada 2020
Hendro mengaku telah mendapatkan surat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menghentikan sementara pengerjaan jalan layang kemarin. "Terhitung sejak kemarin pukul 17.00 WIB kami telah menghentikan pekerjaan besar berupa "erection box girder," katanya.
Untuk mengejar penyelesaian proyek BORR per Maret 2018, kata Hendro, di masa moratorium proyek elevated itu perusahaan akan melakukan pengerjaan di bagian lain. Perusahaan akan menyelesaikan pekerjaan yang ada di bahu jalan, seperti pengaspalan jalan, dan membangun trotoar, serta penanaman penghijauan.
Untuk pekerjaan jalan layang, menurut Hendro, masih tersisa satu bentang atau sepanjang kurang 50 meter dari 2,65 km total panjang jalan. Dalam bentang terdiri atas dua span dan di dalam satu span terdiri atas 16 segmen.
Hendro menjelaskan, untuk mengerjakan satu segmen dibutuhkan waktu enam hari. "Insya Allah dengan moratorium ini kita bisa menempati waktu pertengahan Maret sesuai target penyelesaian," katanya.
Terkait dampak yang ditimbulkan dengan adanya moratorium ini, Hendro menyatakan dampaknya hanya pada persoalan waktu, karena penghentian dari pemerintah sehingga tidak ada klaim yang harus dibayarkan. "Dampaknya lebih kepada penambahan waktu saja," katanya.
Sementara itu Manajer Proyek PT Wijaya Karya (WIKA) Ali Afandi mengatakan secepat mungkin pihaknya akan mengirimkan dokumen hasil evaluasi internal yang sudah dilakukan pihaknya untuk kemudian dicek oleh tim eveluasi dari pemerintah pusat. "Kita harapkan BORR jadi prioritas pemerintah untuk dievaluasi secepatnya, agar pengerjaan elevated bisa dilakukan kembali, tidak terhenti lama," katanya.
Penghentian sementara (moratorium) pekerjaan konstruksi layang proyek infrastruktur adalah untuk menghindari kerugian negara ke depannya. Moratorium konstruksi layang ini adalah akibat runtuhnya tiang jalan layang di proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).
ANTARA