TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Haryadi Sukamdani mengatakan penyebab terjadinya kecelakaan kerja, seperti Tol Becakayu yang terjadi dalam sejumlah proyek infrastruktur tidak dapat dipandang secara umum, tetapi harus kasus per kasus.
"Kalau menurut saya jangan digeneralisir (penyebabnya). Lihat kasus per kasus karena kondisi human error tiap pekerjaan ada," kata Haryadi usai pembukaan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 20 Februari 2018.
Simak: Insiden Proyek Tol Becakayu, Presiden Minta Pengawasan Diperketat
Kendati begitu, dia mendukung dilakukannya investigasi terkait sejumlah kecelakaan tersebut. Komentar ini disampaikan Haryadi menanggapi ambruknya bekisting pierhead Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu) sekitar pukul 03.00 dini hari tadi. Tiang girder tersebut merupakan milik perusahaan konstruksi PT Waskita Toll Road, anak usaha dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
"Saya dukung investigasi mendalam, termasuk longsoran di Bandara Soekarno Hatta" kata Haryadi.
Sebelum bekisting pierheas Tol Becakayu ini, gerbang perlintasan kereta di Perimeter Selatan Bandara Soekarno Hatta milik Waskita Karya juga ambruk pada 11 Februari 2018. Selain itu, ada tiga proyek lainnya milik Waskita yang juga ambruk, yakni girder Tol Bogor Ciawk Sukabumi (Bocimi) pada 22 September 2017, girder Tol Pasuruan Probolinggo pada 29 Oktober 2017, dan girder tol Depok Antasari (Desari) pada 2 Januari 2018.