TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pedagang grosir dan eceran di Pasar Tanah Abang, Radius R, mengaku terpukul oleh maraknya bisnis retail online yang berkembang belakangan ini. Ia menyebutkan, penjualannya jeblok hingga 40 persen dibanding tiga tahun lalu ketika retail online belum terlalu ramai.
"Sejak ada online, mulai terasa kurang lebih dua tahun belakangan," ujar Radius yang berusia 34 tahun ini kepada Tempo di kiosnya, Lantai 1 Los C Nomor 19, Blok B Pasar Tanah Abang, Sabtu, 10 Februari 2018. "Berpengaruh, karena mengurangi penjualan saya."
Baca: Bisnis Retail Disebut-sebut Lesu, Tanah Abang Tetap Bergeliat
Jika sebelumnya Radius dapat menjual 5.000-10.000 lusin kemeja pria per tahun, belakangan angkanya turun drastis. Jika dihitung per hari, pada hari yang cukup ramai dia dapat menjual 12-24 lusin. Sedangkan ketika sepi penjualan biasanya berkisar 5-10 lusin kemeja per hari.
Faktor utama pemicu jebloknya jumlah penjualan itu, menurut Radius, adalah karena banyaknya toko online,. "Sekarang cari empat ribu lusin saja susah," kata dia.
Harga kemeja yang dijual Radius berkisar Rp 690 ribu hingga Rp 960 ribu per lusin. Dengan hitungan kasar selusin kemeja dijual Rp 800 ribu, maka setahun belakangan ia hanya bisa menjual 4 ribu lusin atau dengan omzet penjualan Rp 3,2 miliar atau turun dibandingkan tiga tahun lalu ketika bisa menjual 10 ribu lusin dengan omzet penjualan Rp 8 miliar.
Radius mengungkapkan, bisnis miliknya yang telah berjalan selama 10 tahun ini memang berfokus pada penjualan kemeja pria secara grosir. Penjualan retail di kios tetap dilakukan, tetapi tidak menjadi perhatian utama.
Meski belakangan retail online booming, Radius tak lantas berniat beralih dari bisnis retail konvensionalnya. Terlebih ia sudah terbiasa nyaman dengan cara berjualan grosir selama ini. "Volume bisnis grosiran ini cukup sulit jika diubah jadi online. Kenapa enggak online, karena saya jualnya grosiran," ucapnya.
Kendati begitu, Radius tak serta-merta menutup kemungkinan untuk meraih peruntungan dengan membuka retail online. Perluasan ke toko online, menurut dia, saat ini merupakan sebuah keharusan yang harus dilakukan pedagang seperti dirinya.
Radius mengaku sudah berencana mengembangkan bisnis retail secara online dalam beberapa bulan mendatang. "Ada niat (bikin toko online). Tetap harus ngikutin itu juga. Nanti dicari orang yang ngurusnya, habis Lebaran (direalisasikan)," ujarnya.