TEMPO.CO, Mataram - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI Nusa Tenggara Barat ikut menyiapkan 2.000 dari sekitar 8.000 kamar yang ada di wilayah tersebut menjelang kehadiran 18 ribu anggota delegasi Annual Meeting International Monetary Fund-World Bank Group (AM IMF-WBG) 2018 dari 189 negara di Bali. Para anggota delegasi itu di antaranya 20 orang kepala negara, 189 Menteri Keuangan, juga para gubernur bank sentral masing-masing negara.
PHRI Nusa Tenggara Barat (NTB), bekerja sama dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPB) Provinsi NTB dan Bank Indonesia (BI) perwakilan NTB, menyiapkan diri sebagai salah satu daerah terdekat dari Bali. Menurut Wakil Ketua PHRI NTB Ernanda Dewobroto Agung, setidaknya NTB menjadi destinasi alternatif anggota delegasi yang akan mengikuti sekitar 2.000 meeting, selain tiga meeting besar.
"Kami proaktif menawarkan diri menerima kedatangan mereka ke Lombok," kata Ernanda, yang juga menjabat General Manager Golden Palace Hotel, Lombok, kepada Tempo, Ahad petang, 4 Februari 2018.
Simak: PHRI Buat Situs Pemesanan Hotel Bookingina.com
AM IMF-WBG akan berlangsung pada 11-14 Oktober 2018. Kegiatan ini sangat penting dan strategis. Banyak isu yang akan dibahas, di antaranya outlook ekonomi global, stabilitas sistem keuangan, kemiskinan, lapangan kerja, dan pembangunan. Keluarga para anggota delegasi juga diperkirakan hadir.
"Kami siap melayani perjalanan mereka ke destinasi di NTB," ujar Ernanda. NTB sudah menyiapkan peningkatan fasilitas transportasi Bali-Lombok, baik melalui laut maupun udara.
Sehari sebelumnya, Sabtu, 3 Februari 2018, Ketua PHRI NTB Lalu Abdul Hadi Faishal, Ernanda Dewobroto Agung, yang juga ketua Asosiasi Hotel Mataram, dan Kepala Kanwil DJPB NTB Taukhid bertemu dengan Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Organisasi, Birokrasi dan Teknologi Informasi, selaku ketua pelaksana harian Panitia Nasional AM IMF-WBG 2018, Susiwijono, di Nusa Dua, Bali.
Taukhid menyebut Kanwil DPJB NTB siap sepenuhnya mendukung koordinasi para pihak, di antaranya BI, PHRI, pelaku wisata meeting, incentive, convention, exhibition (MICE) di NTB, dan panitia nasional.
Kepala Perwakilan BI NTB Achris Sarwani menyebutkan, selain ikut terlibat dalam pelaksanaan pertemuan di Nusa Dua, Bali, pihaknya bertugas membantu para delegasi traveling, baik sebelum maupun sesudah AM IMF-WBG. BI NTB membantu memasarkan destinasi agar sektor pariwisata ikut berkembang dan semakin menjadi motor pertumbuhan ekonomi daerah. "NTB kan sejengkal saja dari Bali," ucapnya.
Deputi Kepala Perwakilan BI NTB Wahyu Yuwana mengatakan NTB bisa menangkap peluang ini dengan mendukung beberapa hal. "Juga back up terkait dengan disaster recovery plan, selain pemenuhan kebutuhan penyelenggaraan, mulai logistik hingga handicraft," katanya.