TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali tergelincir ke zona merah pada akhir perdagangan hari ini, Kamis, 1 Februari 2018, setelah ditutup turun 0,11 persen atau 7,17 poin di level 6.598,46
Tadi pagi, IHSG dibuka dengan kenaikan 0,30 persen atau 19,72 poin di level 6.625,35. Pada perdagangan Rabu, 31 Januari 2018, IHSG berakhir menguat 0,46 persen atau 30,14 poin di level 6.605,63.
Berhasil memperpanjang penguatannya di awal perdagangan, IHSG terpantau terus menguat hingga menyentuh level 6.658 hari ini. Namun, penguatannya terkikis menjelang tutup dagang hingga berbalik ke zona merah. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran level 6.598,46–6.658,88.
Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat, Analis: Potensi Aksi Beli Investor
Dari 571 saham yang diperdagangkan hari ini di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 192 saham menguat, 181 saham melemah, dan 198 saham stagnan.
Lima dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, dipimpin sektor industri dasar (-1,34 persen) dan konsumer (-0,76 persen). Adapun empat sektor lainnya berakhir di zona hijau, dipimpin sektor aneka industri yang menguat 0,88 persen.
Menurut riset Mandiri Sekuritas, IHSG secara teknikal berada dalam posisi overextended. Terdapat pembalikan tren yang diindikasikan oleh pola atau indikator.
Saham-saham penekan IHSG:
HMSP -2,45 persen
SMBR -11,35 persen
SMGR -4,04 persen
PGAS -3,83 persen
Baca juga: Menguat 0,46 Persen, IHSG Pulih dan Kembali ke Level 6.600
Saham-saham pendorong IHSG:
BBCA +2,86 persen
ASII +0,88 persen
BMRI +0,61 persen
BNGA +6,07 persen
Sebelumnya, IHSG diprediksi akan bergerak positif. Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, memperkirakan potensi aksi beli investor masih akan terjadi.
"Laju IHSG yang mampu melampaui perkiraan pelemahan sebelumnya menunjukkan masih adanya potensi dorongan beli. Pelaku pasar diharapkan mampu mempertahankan aksi belinya," kata Reza seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Kamis, 1 Februari 2018.