Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenapa Kredit Macet BPD Masih Tinggi?

image-gnews
Rasio Kredit Macet Syariah Menurun
Rasio Kredit Macet Syariah Menurun
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tingkat rasio kredit macet (NPL) sejumlah Bank Pembangunan Daerah (BPD) masih tinggi yaitu berada hampir di ambang batas aman sebesar 5 persen. Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) hingga November lalu, salah satu BPD dengan NPL tinggi adalah BPD Jawa Timur atau Bank Jatim sebesar 5,07 persen. “Tapi sudah menurun lagi ya di Desember sudah 4,5 persen, Maret 2018 nanti ditargetkan turun jadi 4,4 persen, dan akhir tahun ini kami harap sudah jadi 3,7 persen,” ujar Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha, kepada Tempo, Rabu 24 Januari 2018.

Ferdian menuturkan pihaknya menerapkan sejumlah strategi untuk menekan NPL. Strategi yang dilakukan antara lain dengan melakukan assessment serta pemetaan kepada sejumlah debitur untuk penyelamatan kredit berupa rescheduling, restructuring, dan reconditioning. “Yang terbaru kami juga tengah mencari perusahaan pengelola Aset Manajemen Unit (AMU) berkualitas untuk membantu penjualan aset kredit bermasalah,” ucapnya.

Ferdian menjelaskan tingginya tingkat NPL saat ini sebagian besar merupakan akumulasi dari kredit bermasalah beberapa tahun lalu yang belum terselesaikan. “Itu angka 2014 ke bawah, kalau NPL baru nggak sampai 1 persen, problemnya ya terkait dengan penjualan aset masih ada kendala masalah teknis dan hukum atau debiturnya masih mau bayar walaupun tidak penuh, tapi sejauh ini asetnya marketable kok.”

Sedangkan, untuk jenis kredit bermasalah dengan jumlah besar, menurut dia tidak ada yang dilakukan penghapusan atau write off, sebab debitur dinilai masih memiliki kemampuan membayar dan adanya jaminan. Menurut dia, sektor ekonomi yang mendominasi NPL adalah konstruksi dan perhotelan. “Kalau consumer cenderung 0,23 persen, terbesar di komersil.” Ferdian menambahkan BPD Jatim sejauh ini terus berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan terkait hal tersebut. “OJK melihat proses yang dilakukan, bagaimana progress setiap triwulan, tapi sejauh ini masih aman, aset NPL kami siap dijual, dilelang, marketable semua.”

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara menjelaskan terdapat sejumlah kemungkinan alasan masih tingginya tingkat NPL di BPD. “Lebih dari 40 persen penyaluran kredit mereka kan di konsumsi, lalu industri, sedangkan daya beli masyarakat  sedang turun dan pertumbuhan konsumsi rumah tangga stagnan jadi pasti akan kena imbasnya ke portofolio kredit BPD,” ucapnya.

Menurut Bhima, di tengah kondisi perekonomian yang masih belum stabil saat ini, BPD perlu melakukan sejumlah inovasi dan krativitas dalam mencari sektor kredit yang lebih prospektif. “Portofolio harus dirombak, biasanya kan sekarang kredit ke pegawai-pegawai daerah, sedikit sudah mulai masuk ke UMKM, kemudian diharapkan juga mereka bisa mengembangkan fee based income,” ujarnya.

Sementara itu, Ekonom Bank Mandiri Andri Asmoro menuturkan BPD di satu sisi rentan untuk terjadi kredit macet karena ketatnya persaingan antara sesama BPD hingga bank umum lainnya. “Mereka harus pandai-pandai mengelola, karena beda kapasitas ya kalau BPD yang terkena segmen komersil bisnis banking, tapi sejauh ini masih aman jauh dari fraud karena OJK pengawasannya juga ketat.”

Sebelumya, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan 1 OJK Boedi Armanto menyampaikan pihaknya terus mendorong BPD untuk meningkatkan porsi kredit produktif. Hingga saat ini, porsi kredit produktif di BPD baru mencapai 30 persen. “Kami harap kredit produktif bisa lebih digenjot lagi,” Total realisasi kredit produktif BPD pada Oktober 2017 mencapai Rp 116,8 triliun atau naik 9,93 persen. Sedangkan, NPL kredit productid BPD mencapai 8,96 persen, yang berasal dari kontribusi segmen modal kerja 9,7 persen dan investasi 7,58 persen.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

14 hari lalu

Turunnya pendapatan sebagian peminjam menaikkan risiko kredit macet.
Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

Turunnya pendapatan sebagian peminjam pinjol menaikkan risiko kredit macet di masa lebaran.


Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

45 hari lalu

Ilustrasi Pinjaman Online. Freepix: Lifeforstock
Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

Ekonom Yusuf Wibisono angkat bicara soal akar masalah fundamental dari maraknya kredit macet Pinjol pada generasi muda.


Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

52 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan keynote speech pada acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2024 di Jakarta, Selasa 5 Maret 2024. Mandiri Investment Forum 2024 yang dihadiri lebih dari 25 ribu partisipan baik dari dalam maupun luar negeri itu juga sebagai komitmen Bank Mandiri dalam memberi kontribusi untuk terus mendukung investasi dan memperkuat pertumbuhan ekonomi di tengah meningkatnya risiko global. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

Prabowo Subianto bercerita, dia pernah punya utang di PT Bank Mandiri Tbk dan telah membayar utang itu 100 persen tanpa potongan.


Kebijakan OJK dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

21 Februari 2024

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar memberikan buku Taksonomi Untuk Keuangan Berkelanjutan Indonesia kepada Presiden Joko Widodo saat Pertemuan Industri Jasa Keuangan Tahun 2024 di Jakarta, Selasa 20 Februari 2024. Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) merupakan wadah penyampaian arah kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada Industri Jasa Keuangan, serta sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi kinerja OJK kepada publik. PTIJK 2024 mengambil tema Sektor Jasa Keuangan yang Kuat dan Stabil untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan. TEMPO/Subekti.
Kebijakan OJK dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

Berikut sejumlah kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan..


Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

1 Februari 2024

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi (tengah) didampingi Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana, dan Direktur Retail Mandiri Sekuritas Theodora Manik dalam peluncuran MOST Priority di Jakarta, Jumat (26/5/2023). ANTARA/HO-MandiriSekuritas/pri
Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

Aset Bank Mandiri pada 2023 mencapai Rp 2.174 triliun. Ditopang oleh pertumbuhan kredit korporasi dan komersial.


Jokowi Puji Semangat Kerja Nasabah PNM: Pengusaha Jangan Ngelentruk, Nglokro..

30 Januari 2024

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar pertemuan nasabah Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar di Lapangan Keyongan Kidul Sabdodadi, Kabupaten Bantul, Yogyakarta Selasa 30 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Jokowi Puji Semangat Kerja Nasabah PNM: Pengusaha Jangan Ngelentruk, Nglokro..

Jokowi mengaku sangat senang melihat kredit macet permodalan yang terbilang lebih rendah dibanding temuan kredit macet perbankan.


Cara Cek Nama di BI Checking atau SLIK OJK Terbaru secara Online

30 Januari 2024

Begini cara memperbaiki skor BI checking. Foto: Canva
Cara Cek Nama di BI Checking atau SLIK OJK Terbaru secara Online

Cara cek nama di BI Checking atau SLIK OJK hanya membutuhkan waktu paling lambat 1 hari kerja. Berikut ini langkah-langkah dan syaratnya.


Kredit Macet Nelayan Capai Rp 878 Miliar, Ganjar-Mahfud Janji Bakal Diputihkan

28 Januari 2024

Ganjar Pranowo menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri Hajatan Rakyat di Istana Maimun, Kota Medan. TEMPO/Mei Leandha
Kredit Macet Nelayan Capai Rp 878 Miliar, Ganjar-Mahfud Janji Bakal Diputihkan

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mengunjungi Kampung Nelayan Kurnia di Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan


Ekonom Sebut Kerja Sama ITB-Pinjol Danacita Sediakan Cicilan UKT Berpotensi Kredit Macet

26 Januari 2024

ITB water refill station di kampus Ganesha. Dok:ITB.
Ekonom Sebut Kerja Sama ITB-Pinjol Danacita Sediakan Cicilan UKT Berpotensi Kredit Macet

Cicilan UKT ITB via Pinjol Danacita berpotensi jadi kredit macet.


Kala Ganjar dan Mahfud Md Janji Bakal Hapus Kredit Macet Petani-Nelayan

26 Januari 2024

Kala Ganjar dan Mahfud Md Janji Bakal Hapus Kredit Macet Petani-Nelayan

Pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud Md berjanji bakal menghapus kredit macet petani dan nelayan jika jadi pemenang Pilpres 2024.