TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi penyedia Chat Software Development Kit (SDK), Qiscus Pte Ltd menjalin kerja sama strategis dengan menggandeng perusahaan penyedia platform pengembangan chatbot, Kata.ai. Chief Executive Officer Qiscus, Delta Purna Widyaangga mengatakan kerja sama ini bertujuan untuk semakin mendorong revolusi cara pelaku bisnis di Indonesia berinteraksi dengan konsumen mereka.
"Kami berkomitmen membantu perusahaan di Indonesia untuk menyediakan layanan unik, sehingga memiliki diferensiasi dengan para pesaingnya," kata Delta saat ditemui di Jakarta, Sabtu, 20 Januari 2018.
Baca: 642 Aduan ke YLKI di 2017, E-Commerce Paling Banyak Dikeluhkan
Chatbot adalah sebuah program komputer yang memberikan layanan chatting (percakapan), baik melalui audio ataupun teks. Chatbot, kata Delta, berbeda dengan apliaksi chat lainnya seperti WhatsApp, karena terhubung langsung dengan platform masing-masing perusahaan. "Dengan integrasi ini, pelanggan dapat menerima tanggapan langsung secara real time selama 24 jam," ujarnya.
Saat ini, kata Delta, perusahaannya telah menjalin kerja sama penyediaan layanan chat dengan sejumlah perusahaan dan aplikasi internet seperti Halodoc, Ruangguru, Doku Wallet, Qlue, hingga Telkom Indonesia. Maka untuk ekspansi bisnis, Qiscus menggandeng Kata.ai, diharapkan akan semakin maksimal.
Mengutip dari Gartner, perusahaan riset teknologi, Delta menyebut penggunaan chatbot di masa mendatang diprediksi akan semakin masif. Data ini diperkuat denga riset dari Forrester Consulting yang menyatakan bahwa perusahaan yang menyediakan chat dalam proses bisnis berpotensi meraih imbal balik atas investasi sebesar 305 persen.
CTO Kata.ai, Ahmad Rizqi Meydiarso mengakui banyak pelaku bisnis dan industri di Indonesia yang membutuhkan layanan Chatbot. Hal ini banyak terjadi pada industri yang melibatkan data rahasia seperti perbankan. "Melalui kerja sama dengan Qiscus, kami dapat merancang chatbot yang bisa mengoptimalkan proses bisnis dan interaksi dengan konsumen," ujarnya.