TEMPO.CO, Jakarta -PT Prima Cakrawala Abadi menargetkan peningkatan laba hingga 11 kali lipat pada tahun depan usai menawarkan saham perdana atau IPO di bursa. Direktur Utama PT Prima Cakrawala Abadi Raditya Wardhana mengatakan perseroan menargetkan memperoleh laba senilai Rp 11 miliar tahun depan. Perseroan juga menargetkan penjualan mencapai Rp 406 miliar.
"Nilai penjualan kami proyeksikan Rp 406 miliar dengan laba bersih Rp 11 miliar," kata Raditya di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, 29 Desember 2017.
Adapun total penjualan hingga akhir tahun ini, kata Raditya, senilai Rp 140-150 miliar dengan laba bersih berkisar Rp 1 miliar. Raditya mengatakan penjualan paling banyak masih disumbang oleh ekspor rajungan ke luar negeri. Dia berujar, perusahaan menargetkan ekspor meningkat menjadi 60 kontainer pada tahun depan. Adapun penjualan tahun ini yakni sebanyak 30 kontainer. "Target ekspor 60 kontainer tahun depan, rata-rata per bulan 5 kontainer," ujarnya.
Baca: Prima Cakrawala Abadi, Perusahaan Terakhir Melantai di BEI 2017
Raditya mengatakan perseroan optimistis dengan target tersebut lantaran memperoleh tambahan modal kerja usai melakukan pencatatan saham perdana (listing) melalui initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia hari ini. Dia mengatakan, selama ini perusahaan memang masih belum maksimal dalam produksi lantaran kekurangan modal kerja. Raditya mengatakan utilitas perusahaan saat ini masih berada di angka 20 persen.
"Tahun depan meningkat signifikan karena modal kerja nambah, kami butuh perputaran modal yang tinggi untuk produksi," kata Raditya.
Raditya mengatakan penjualan ekspor masih mendominasi perdagangan dengan porsi mencapai 97 persen. Sepanjang tahun ini, ujar Raditya, seluruh produk rajungan diekspor ke pasar Amerika Serikat. Kendati begitu, PT Prima Cakrawala Abadi bakal menjajaki pasar ekspor lain di Asia dan Eropa. "Asia itu Jepang, Cina, Singapura. Eropanya UK dan Belanda," kata Raditya.