TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia atau REI Soelaeman Soemawinata optimistis fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) tahun depan bisa mulai disalurkan pada Februari. "Dengan ditandatanganinya perjanjian kerja sama operasional (PKO) di akhir 2017, perbankan setelah Februari 2018 diharapkan sudah dapat menggulirkan dana FLPP dan subsidi selisih bunga (SSB)," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Jumat, 22 Desember 2017. "Sehingga produktivitas pasokan juga bertambah."
Soelaeman menanggapi ditandatanganinya PKO tersebut merupakan terobosan yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Melalui Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan, Kementerian PUPR mempercepat pelaksanaan PKO dengan 40 bank pelaksana KPR Sejahtera FLPP tahun 2018.
Baca: Harga Turun, REI: Ini Saat yang Pas untuk Investasi Rumah
Langkah tersebut diharapkan mendorong pengembang untuk lebih cepat melakukan pembangunan, sehingga pencapaian Program Sejuta Rumah tahun depan diprediksi lebih besar. "PKO yang dipercepat pada akhir tahun ini adalah tonggak sejarah, karena biasanya dilakukan pada awal tahun," kata Soelaeman.
REI menganggap ini satu terobosan luar biasa yang dilakukan pemerintah dalam mempercepat program sejuta rumah. "Apalagi PKO kali ini menggandeng lebih banyak bank nasional dan bank daerah, sehingga konsumen memiliki lebih banyak pilihan dan realisasi akan bertambah," ucap Soelaeman. Kondisi sebelumnya biasanya membuat pengembang harus puasa akad kredit 2-4 bulan setelah PKO ditandatangani.
Dari sisi pengembang, kata Soelaeman, PKO yang dilaksanakan lebih awal ini menjadi semangat untuk terus membangun karena ada satu kepastian. Bagi masyarakat, akan lebih banyak bank yang menjadi pilihan untuk memperoleh KPR bersubsidi.
REI meyakini tahun ini target pembangunan 200 ribu unit yang dicanangkan sejak awal tahun bakal terlampaui. Menjelang penutupan 2017, realisasi pembangunan sudah melewati 200 ribu unit.
Terkait dengan target pembangunan pada tahun depan, REI optimistis akan meningkat karena dengan PKO lebih awal maka target setiap daerah juga dipastikan bakal bertambah. Dari sisi jumlah bank penyalur, tahun depan lebih banyak. Jika pada 2017 hanya 33 bank penyalur, nanti menjadi 40 bank penyalur.
Pemerintah memastikan anggaran subsidi sudah bisa cair pada awal tahun depan, sehingga pemerintah juga memprediksi realisasi sejuta rumah 2018 akan meningkat. Adapun dana FLPP yang akan disalurkan pada 2018 mencapai Rp 4,5 triliun, terdiri atas Rp 2,2 triliun anggaran Kementerian PUPR serta Rp 2,3 triliun dari optimalisasi pengembalian pokok.