TEMPO.CO, Denpasar - Kementerian Perhubungan mendorong PT Pelindo III segera merampungkan proyek pembangunan pelabuhan kapal pesiar di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan proyek itu harus selesai sebelum pertemuan rutin International Monetary Fund (IMF) dan World Bank yang akan digelar di Bali, Oktober 2018.
"Pelindo III punya waktu sepuluh bulan untuk membangun reklamasi dan terminal," kata Budi di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, pada Jumat, 22 Desember 2017.
Baca juga: Agenda IMF-World Bank Digelar di Bali, RI Bisa Raih USD 115 Juta
Budi mengatakan pertemuan IMF-World Bank yang bakal dihadiri sekitar 17 ribu orang itu membuka peluang ekonomi yang besar. Dia berujar, besar kemungkinan para pengunjung akan menyempatkan berpesiar di perairan Pulau Dewata ini.
"Pasti mereka akan menyempatkan diri untuk berlayar, cruise, atau yacht, dan sebagainya. Itu adalah orang-orang yang spending-nya kuat sekali," ujar Budi.
Budi berkeyakinan pembangunan terminal dapat dilaksanakan Pelindo III. Namun, terkait dengan reklamasi, Budi meminta Pelindo III lebih berhati-hati.
"Reklamasi harus hati-hati, jadi saya sarankan untuk melakukan tahapan hal-hal yang perlu dan yang berkaitan dengan penumpang didahulukan," tuturnya.
Budi menuturkan pemerintah menargetkan pada Oktober 2018 Pelindo III setidaknya telah menyelesaikan pembangunan dermaga untuk penumpang dan terminal. Sedangkan reklamasi pengembangan bandara untuk pengangkutan logistik, kata dia, dapat dilakukan setelah terminal dan dermaga.
"Logistik belum terlalu besar ya," ucapnya.
Budi mengatakan pengembangan itu bakal meningkatkan kapasitas pelabuhan dari 69 ribu menjadi 320 ribu pengunjung setiap tahunnya.
"Berarti lima kali lipat. Bukan suatu angka yang kecil, ini harus dipersiapkan dengan baik," katanya.
Pertemuan IMF akan diikuti Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari 189 negara.