TEMPO,CO. Jakarta - Pemerintah memperkirakan jumlah perputaran duit yang akan terjadi selama penyelenggaraan Annual Meeting International Monetary Fund (IMF)-World Bank di Nusa Dua, Bali 9-14 Oktober 2017 akan mencapai USD 115 juta dolar. Jumlah tersebut salah satunya berasal dari sewa hotel dan belanja para peserta yang berjumlah 15 ribu orang.
"Dengan peserta 15 ribu orang, kali 7 hari di sana, kali USD 400 (sewa hotel) semalam itu, dengan spendingnya dikali itu mencapai USD 115 juta," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, Kamis, 19 Oktober 2017.
Simak: Luhut Teken Pencabutan Moratorium
Luhut juga mengatakan waktu penyelenggaraan pada Oktober sangat tepat karena periode itu merupakan jumlah pengunjung hotel sedang menurun (low season). Sementara, pembayaran kamar dilakukan secara penuh.
"Di samping itu kita siapkan lima destinasi pariwisata untuk mereka. Itu kalau dihitung angkanya mungkin beberapa puluh juta dollar," kata dia.
Pemerintah menganggarkan duit berjumlah lebih dari Rp 800 miliar. Dari Rp 800 miliar itu, Luhut mengatakan, Rp 300 miliar akan digunakan untuk pembelian komputer dan kursi untuk kantor selama acara berlangsung. "Selesai acara, komputer dan kursi itu kami hibahkan ke sekolah di daerah-daerah, "kata dia.
Annual Meeting IMF-World Bank adalah pertemuan rutin tahunan yang akan dihadiri para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari 189 negara. Ada 2.300 sesi rapat yang terdiri dari sesi pertemuan dengan IMF dan World Bank. Sedangkan, pertemuan para CEO lembaga keuangan akan dilakukan di luar forum resmi.
ROSSENO AJI NUGROHO