TEMPO.CO, Bandung - Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menetapkan tarif tol Soreang-Pasirkoja (Soroja) yang diresmikan Presiden Joko Widodo awal bulan ini. “Tarifnya flat. Jauh dekat sama,” kata dia di Bandung, Kamis, 21 Desember 2017.
Tarif tol Soroja itu ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri berdasarkan jenis golongan kendaraan. Rinciannya Golongan I Rp 7 ribu, Golongan II Rp 10.500, Golongan III Rp 14 ribu, Golongan IV, Rp 17.500, serta Golongan V Rp 21 ribu.
Baca juga: Buka Tol Soroja, Jokowi Berbahasa Sunda dan Sebut Pengabdi Setan
Iwa mengatakan, saat ini tarif tol tersebut masih belum diberlakukan. “Sekarang masih dalam tahap uji-coba,” kata dia.
Tak hanya itu, hingga saat ini baru 3 dari 5 gerbang tol berfungsi. Iwa mengatakan, dua pintu tol yang belum beroperasi itu adalah gerbang Kutawaringin Barat dan Kutawaringin Timur. “Pintu tol lainya sudah selesai. Gerbang tol Kutawaringin Barat dan Timur diharapkan minggu ini selesai,” kata dia.
Iwa mengatakan, pengoperasian gerbang tol itu masih tinggal menunggu sistem yang mengintegrasikan konektivitas sistem pembayaran elektronik dengan jalan tol Cipali yang dikelola PT Lintas Marga Sedaya serta jalan tol Purbaleunyi dan Cikampek yang dikelola PT Jasa Marga. “Sistem ini sedang dalam proses uji-coba melalui simulasi. Diharapkan uji coba ini bisa selsai dalam waktu cepat,” kata dia.
Menurut Iwa, setelah sistem konektivitas untuk pembayaran tarif tol terintegrasi dengan jaringan jalan tol lainnya, tarif baru diberlakukan.
Iwa mengatakan, pemerintah provinsi juga menunggu pengoperasian jalan tol itu untuk melakukan evaluasi pengembangan jalan tol tersebut. Di antaranya, data trafik pengguna jalan tol tersebut.
“Dari data tersebut akan dilakukan. “Seberapa besar peningkatan arus kendaraan. Dari situ akan dihitung daya dukung seluruh jaringan jalannya. Selanjutnya baru bisa mengambil langkah berikutnya, apakah memerlukan pelebaran dan peningkatan kapasitas jalan,” kata dia.
Iwa mengatakan, evaluasi itu juga akan menjadi pertimbangan soal investasi lanjutan jalan tol tersebut. “Bila memungkinkan untuk investasi lanjutan, katakanlah seperti membangun jalan tol dari Soreang ke Majalaya. Itu salah satu opsinya,” kata dia.
Direktur Utama PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ), Bagus Medi Suarso mengatakan, saat uji coba ini trafik kendaraan yang melintas di jalan tol Soroja hampir mencapai target. “Kalau di hari libur itu bisa sampai 22 ribu hingga 25 ribu kendaraan per hari. Hari biasa itu antara 18 ribu sampai 20 ribu kendaraan. Target kita sendiri itu antara 23 ribu sampai 26 ribu kendaraan per hari,” kata dia.
Bagus berharap, trafik masih bertahan saat tarif tol tersebut diberlakukan. “Mudah-mudahan trafiknya masih mendekati target tersebut. Kalau sekarang kan masih free, tapi kalau tarif tol sudah berlaku, belum tentu (trafiknya bertahan),” kata dia.
Jokowi saat meresmikan jalan tol Soroja, mengatakan, jalan tol itu akn memangkas waktu tempuh dari Bandung ke Soreang menjadi hanya lebih 12 menit dari sebelumnya karena macet macet 1,5 jam,” kata dia.