TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengungkapkan, komposisi penduduk muda Indonesia terbilang besar dan potensial. Meskipun bonus demograsi bisa menimbulkan persoalan pelik, ia mengakui bonus demografi yang dimiliki Indonesia dinilai mampu menjawab berbagai persoalan bangsa di masa depan nanti.
Karena itu, Sri Mulyani menekankan pentingnya Indonesia menjaga dan membangun generasi muda Indonesia. "Oleh karena itu kita harus memikirkan generasi milenial X,Y,Z. Generasi milenial cara berpikirnya beda namun kebutuhannya tetap sama," ujar Sri Mulyani di acara Indonesian Economy: Getting Ready for Demograpic Bonus di gedung World Trade Center, Jakarta, Senin, 4 Desember 2017.
Simak: Ekonomi Dunia Tumbuh, Nasehat Sri Mulyani untuk Generasi Milenial
Sri Mulyani melihat persoalan pangan, tempat tinggal, lingkungan, energi sampai air bersih harus ditangani sedini mungkin untuk kehidupan masyarakat Indonesia di masa depan, khususnya generasi muda. Dia juga memprediksi dari generasi itu akan menyebabkan kelas menengah di Indonesia semakin meningkat.
"Generasi itu disebutnya connected confidence namun juga kreatif. Jadi saya tidak pesimis walaupun masalahnya pelik. Karena generasi muda ini kreatif mereka bisa solve the problems dan juga dikerjakan," kata dia.
Ia berharap agar generasi milenial tak hanya membahas berbagai masalah yang dihadapi Indonesia di media sosial saja. Sebab, hal itu tidak akan menyelesaikan masalah. Padahal, kata dia, Indonesia memiliki kesempatan besar jika pemerintah mendorong keaktifan partisipasi generasi muda terhadap nasib bangsa.
"Dengan tentu saja apabila pemerintah mampu untuk mengantisipasi kebutuhan generasi muda ini dari sekarang dan yang akan datang," ujarnya.
Sri Mulyani saat ini pemerintah indonesia terus melakukan investasi sumber daya manusia. Menurut dia, upaya ini tak mudah, sehingga pemerintah berusaha mengembangkan berbagai kebijakan yang aman dan terkalkulasi dengan baik.