TEMPO.CO, Jakarta - Menanggapi kehebohan di media sosial terkait dengan konten GIF porno, juru bicara WhatsApp di Indonesia menyatakan telah berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia untuk secara langsung bekerja sama dengan layanan pihak ketiga tersebut dalam mengawasi konten mereka.
“Di Indonesia, WhatsApp memungkinkan orang untuk mencari GIF dengan menggunakan layanan pihak ketiga. Kami tidak bisa memonitor GIF di WhatsApp karena konten di WhatsApp memiliki enkripsi end-to-end," bunyi pernyataan resmi dari juru bicara WhatsApp, yang diterima Tempo lewat surat elektronik pada Senin, 6 November 2017.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan pihaknya sudah melakukan langkah koordinasi dengan pihak penyedia aplikasi WhatsApp, yakni Facebook untuk melakukan pemblokiran terhadap konten pornografi tersebut.
Baca: Berani Tidak Respons Surat Teguran, Kominfo: WhatsApp Wassalam
Selain dengan Facebook, Rudiantara mengaku sudah menjalin komunikasi dengan perusahaan GP selaku produsen GIF terkait isu yang sama. “Saat ini baru kata kunci ‘seks’ yang akan diblokir, kami memperkirakan akan ada sekitar 20 kata kunci yang berhubungan dengan pornografi yang akan segera diblokir,” kata dia.
Praktisi media sosial Nukman Luthfie menjelaskan, konten GIF bukan buatan Whatsapp, melainkan berasal dari Giphy.com. "Dulu pernah diblokir oleh Kominfo pada Agustus, terus 10 Oktober dibuka kembali karena mengaku telah bersih dari konten-konten seperti itu," kata Nukman. Giphy.com merupakan konten agregator yang dibuat oleh banyak pihak, terdapat sekitar satu miliar GIF di dalamnya.
Giphy.com digunakan oleh banyak pihak seperti Facebook, WhatApp, dan lainnya. "Setiap layanan tidak membuat sendiri GIF tersebut, kecuali yang basic, yang lain mengambil dari mana-mana termasuk dari Giphy.com itu," kata Nukman.
HENDARTYO HANGGI | M. JULNIS FIRMANSYAH