TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Sriwijaya Air menyambut baik rencana pemerintah menaikkan batas bawah tarif pesawat ekonomi.
"Yang pasti dampaknya ke maskapai sendiri bisa meningkatkan revenue atau pendapatan asalkan semua operator menerapkannya," kata District Manager Sriwijaya Air Manado Ahmad Trenggono di Manado, Sulawesi Utara, Jumat, 20 Oktober 2017.
Ia menjelaskan, selama ini ada beberapa operator yang tidak menerapkan batas bawah harga tiket sehingga mengakibatkan persaingan tidak sehat.
Baca: Sriwijaya Air Dukung Kenaikan Batas Bawah Tarif Pesawat Ekonomi
Sebelumnya, Ketua Bidang Penerbangan Berjadwal INACA Bayu Sutanto mengatakan rencananya kenaikan tarif tersebut sebesar 10 persen.
Dengan demikian, tarif batas bawah tiket pesawat kelas ekonomi akan mencapai 40 persen dari tarif batas atas yang sebelumnya 30 persen.
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Sulawesi Utara Aldy Lumingkewas mengatakan peningkatan ini tidak bisa diintervensi lebih jauh.
Tapi, kata Aldy, yang harus diperhatikan adalah jika kenaikan tarif pesawat cukup signifikan, akan mempengaruhi daya beli masyarakat. "Jika daya beli menurun, otomatis akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di daerah," ucapnya.
ANTARA
![Pesawat penumpang Pakistan International Airlines (PIA) bersiap lepas landas dari bandara Internasional Benazir di Islamabad, Pakistan, 9 Februari 2016. [REUTERS/Faisal Mahmood]](https://statik.tempo.co/data/2021/10/14/id_1058562/1058562_720.jpg)
