TEMPO.CO, Jakarta - PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek mengungkapkan pihaknya tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK kepada para pegawainya terkait dengan program sistem pembayaran non-tunai di jalan tol.
Kepala Hubungan Masyarakat Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek, Handoyo, mengatakan, untuk mengakomodir sejumlah pekerja yang tergantikan pekerjaannya sebagai imbas dari gerakan pembayaran non-tunai ini, manajemen telah menyiapkan beberapa langkah responsif.
“Para pekerja lapangan yang biasa melayani transaksi di pintu tol, kami alihprofesikan ke beberapa bagian dan tempat, seperti di bagian administrasi maupun mutasi ke anak usaha,” ujarnya di Bekasi pada Senin, 16 Oktober 2017.
Baca: BPJT: Transaksi Non-Tunai Jalan Tol Sudah 75 Persen
Handoyo menuturkan, saat ini manajemen tengah melakukan program sosialisasi dan sejumlah pelatihan kepada para petugas lapangan tersebut. Dalam catatannya, Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek akan mengalihprofesikan sekitar 900-1.000 pekerja. Namun, pihaknya akan tetap menempatkan beberapa orang petugas pada pintu atau gerbang tol untuk mengantisipasi kendala teknis di lapangan.
“Misalkan saat tapping mengalami kendala, nanti ada petugas kami yang membantu,” tuturnya.
Pemerintah menargetkan tanggal 31 Oktober mendatang sistem pembayaran non-tunai di jalan tol sudah dapat diterapkan 100 persen. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran baru, yakni mengenai nasib para petugas yang biasa melayani pembayaran tunai di gerbang tol setelah elektronifikasi diberlakukan.