TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mencatat komitmen penyerapan Obligasi Ritel Negara atau ORI 014 tahun ini dari 19 agen penjualan mencapai Rp 13,4 triliun.
Robert Pakpahan, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan, mengatakan angka tersebut merupakan total komitmen penjualan sementara yang diajukan pada agen penjual dari hasil penawaran awal kepada para investor ritel.
Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan target awal tahun pemerintah terhadap penerbitan ORI 014 senilai Rp 20 triliun. Nilai itu juga lebih rendah dari realisasi penerbitan ORI 013 tahun lalu yang senilai Rp 19,69 triliun.
“Kita lihat nanti appetite-nya. Kami bersedia saja melakukan up size,” katanya seusai menggelar pembukaan masa penawaran ORI 014 di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 29 September 2017.
Baca: Laju Harga Obligasi Pekan Depan Kembali Diprediksi Positif
Sebelum ORI 014, kupon terendah yang pernah ditawarkan pemerintah adalah 6,25 persen, yakni pada ORI 009. Sementara itu, kupon tertinggi yang pernah diberikan yakni untuk ORI 001, yakni 12,05 persen.
Jumlah agen penjual pada tahun ini juga berkurang dibandingkan tahun lalu yang mencapai 21 agen. Tahun ini hanya 19 agen, terdiri atas 18 bank umum dan 1 perusahaan efek.
ORI 014 tahun ini menawarkan kupon sebesar 5,85 persen per tahun, atau terendah sepanjang sejarah penerbitan ORI dalam 14 tahun hingga saat ini. Tahun lalu, kupon ORI 013 ditetapkan lebih tinggi, yakni 6,6 persen.