TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pencatatan saham perdana PT Emdeki Utama Tbk sebagai emiten ke-22 atau ke-556 yang tercatat di pasar modal domestik.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI, Alpino Kianjaya, di Jakarta, Senin, 25 September 2017, mengatakan bahwa setelah sahamnya resmi tercatat di BEI maka PT Emdeki Utama Tbk dituntut untuk meningkatkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).
Baca Juga:
"Dengan menjadi perusahaan terbuka, perusahaan dituntut lebih profesional," ujarnya.
Selain itu, lanjut Alpino Kianjaya, perseroan juga dituntut untuk memberikan keterbukaan informasi dalam setiap aksi korporasinya, baik ke regulator maupun publik.
Ia menambahkan bahwa penggalangan dana melalui pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO) diharapkan dapat mendorong kinerja perseroan lebih baik sehingga sahamnya diminati investor.
Baca: Emdeki Utama Tawarkan Harga IPO Rp 600 per Saham
Sementara itu, Direktur Utama Emdeki Utama, Hiskak Secakusuma, mengatakan bahwa dengan pencatatan saham ini diharapkan dapat memotivasi untuk meningkatkan kinerja secara optimal.
"Dengan pencatatan ini akan memberikan competitive advantage untuk perusahaan secara maksimal, sehingga saham kami menjadi pilihan investor," katanya.
Dalam aksi korporasi ini perseroan melepas sebanyak 307.250.000 lembar saham atau setara 17 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam IPO dengan harga yang ditawarkan Rp 600 per saham. Dengan demikian, perseroan meraih dana sebesar Rp 184 miliar.
Pada pencatatan perdananya, saham PT Emdeki Utama Tbk dengan kode MDKI dibuka menurun Rp 10 dari harga perdana Rp 600 per saham. Dalam pergerakannya, saham perseroan sempat menyentuh level Rp 610 per saham sebagai level tertinggi dan terendah Rp 580 per saham.
ANTARA