TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan realisasi anggaran Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 kepada Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sri Mulyani hadir mewakili Menteri BUMN Rini Soemarno.
Baca: Kementerian BUMN Tegaskan Tak Akan Jual Aset
Sri Mulyani mengatakan anggaran yang sudah terserap hingga 5 Juni 2017 sebanyak Rp 62,29 miliar dari pagu belanja Rp 234,87 miliar. Jumlahnya baru 26 persen dari keseluruhan.
Dia mengakui serapan Kementerian BUMN sangat kecil meski sudah tengah tahun. "Namun angka tersebut belum termasuk anggaran untuk kontrak baru yang telah ditandatangani," katanya dalam rapat kerja membahas Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 13 Juli 2017.
Anggaran untuk kontrak baru tersebut mencapai Rp 28,07 miliar. Menurut Sri Mulyani, dana belum dibayarkan karena kontrak tersebut belum jatuh tempo. Jika ditambahkan dengan anggaran tersebut, realisasi Kementerian BUMN mencapai 34 persen.
Sri Mulyani menambahkan, anggaran Kementerian BUMN tahun ini akan dikurangi Rp 45 miliar menjadi Rp 189,8 miliar. Angkanya akan diajukan dalam Rancangan APBN Perubahan 2017.
Efisiensi dilakukan sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2017. Untuk mewujudkannya, Kementerian BUMN menghemat perjalanan dinas, baik dalam negeri maupun luar negeri, rapat di luar kantor, serta kegiatan yang belum melalui proses lelang.
Baca: Sri Mulyani Pantau Pencapaian APBN Semester I 2017
Sri Mulyani menuturkan efisiensi tersebut tidak akan mengganggu kinerja Kementerian BUMN. Tak ada dampak signifikan terhadap perubahan volume dan kualitas pencapaian output dari efisiensi tersebut.
VINDRY FLORENTIN
Berita terkait
Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam
1 jam lalu
Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.
Baca SelengkapnyaMinta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai
5 jam lalu
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.
Baca SelengkapnyaBeberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik
8 jam lalu
Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh
Baca SelengkapnyaRangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank
18 jam lalu
Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.
Baca SelengkapnyaViral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai
1 hari lalu
Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaBertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional
2 hari lalu
Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.
Baca SelengkapnyaMasih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS
3 hari lalu
Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaSemakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun
3 hari lalu
Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun
3 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun
3 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.
Baca Selengkapnya