Lega, Pengguna Listrik 450 VA Masih Bisa Nikmati Subsidi

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 12 Mei 2017 23:03 WIB

Warga melakukan isi ulang pulsa listrik di salah satu perumahan di Jakarta, 30 November 2015. Tarif listrik pelanggan rumah tangga berdaya 1.300 VA dan 2.200 VA pada Desember 2015 akan mengalami kenaikan sebesar 11,6 persen. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Bukittinggi- Pengguna listrik golongan 450 volt ampere (VA) masih menerima subsidi.


Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan di tahun ini tak ada perubahan penyaluran subsidi pelanggan 450 VA. Adapun, pencabutan subsidi baru dilakukan kepada golongan 900 VA. Saat ini masih terdapat 23,5 juta pelanggan 450 VA.


"Kalau yang 450 tetap subsidi, enggak ditarik sama sekali," ujarnya usai meresmikan penerangan jalan umum (PJU) tenaga surya dan penggantian lampu LED di Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat (12 Mei 2017).


Khusus pelanggan golongan 900 VA, katanya, pencabutan subsidi yang dilakukan secara tiga tahap di di tahun ini. Pencabutan pertama dilakukan pada 1 Januari, 1 Maret dan 1 Mei 2017. Dengan pengurangan subsidi secara bertahap kepada sekitar 6 juta pelanggan setiap periodenya.


Alhasil, pelanggan listrik 900 VA akan sama dengan 1.300 VA, ikut dalam mekanisme tariff adjustment, naik turun mengikuti fluktuasi harga minyak atau Indonesian Crude Price (ICP) dan kurs dolar Amerika Serikat (AS) mulai Juli 2017.


Advertising
Advertising

Tapi kenaikan ini hanya untuk 18,7 juta pelanggan 900 VA dari data pelanggan 22,7 juta. Sisanya, masih termasuk rumah tangga tidak mampu dan tetap disubsidi karena tergolong keluarga tak mampu menurut TNP2K. Oleh karena itu, saat ini 18,7 juta pelanggan golongan 900 VA tak lagi menikmati subsidi.


"Sampai per 1 Mei selesai. Jadi sekarang harganya [mengikuti] keekonomian," katanya.


Di sisi lain, Jonan menginginkan agar Pemerintah Daerah juga mendata desa-desa yang masih belum tersentuh listrik. Tujuannya, agar akses listrik untuk seluruh masyarakat kian mudah. Pihaknya pun ingin menyediakan solar panel di rumah-rumah yang tersebar di 2.500 desa.


"Apabila masih ada desa yang sama sekali tidak ada listriknya, sama sekali tidak ada jaringan listriknya. Bisa diajukan, kita mau coba pasang home solar system. Di 2.500 desa di Indonesia," katanya.


Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Mulyadi mengatakan pihaknya pun ingin melakukan konsolidasi agar data penerima subsidi lebih akurat. Dengan demikian, subsidi yang disalurkan lebih tepat sasaran.


Dia mengakui masih terdapat penerima subsidi listrik merupakan golongan mampu. "Tolong dilakukan perhitungan yang akurat. Jumlahnya begitu besar, kita juga enggak percaya," katanya.



BISNIS.COM

Berita terkait

Apa yang Dimaksud Subsidi? Ketahui Jenis serta Dampaknya

12 Oktober 2023

Apa yang Dimaksud Subsidi? Ketahui Jenis serta Dampaknya

Apa yang dimaksud subsidi? Istilah subsidi merujuk pada bantuan yang diberikan kepada masyarakat dari pihak pemerintahan. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih PLN Naik 199 Persen Jadi Rp 16,04 Triliun di Kuartal I 2023

22 Mei 2023

Laba Bersih PLN Naik 199 Persen Jadi Rp 16,04 Triliun di Kuartal I 2023

PLN membukukan laba bersih yang meroket 199,33 persen year on year (yoy) menjadi senilai Rp 16,04 triliun pada kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Subsidi Energi 2023 Rp 209,9 T, ESDM: Rp 139,4 T untuk BBM dan LPG, Rp 70,5 untuk Listrik

30 Januari 2023

Subsidi Energi 2023 Rp 209,9 T, ESDM: Rp 139,4 T untuk BBM dan LPG, Rp 70,5 untuk Listrik

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan tetap menggelontorkan subsidi energi untuk tahun 2023.

Baca Selengkapnya

IRESS Tolak Rancangan Undang-Undang EBT karena Rugikan Konsumen

29 Oktober 2022

IRESS Tolak Rancangan Undang-Undang EBT karena Rugikan Konsumen

Marwan Batubara, menyoroti Rancangan Undang-Undang Energi Baru Terbarukan (RUU EBT) yang membolehkan Perusahaan swasta menjual listrik langsung kepada konsumen.

Baca Selengkapnya

Belum Berencana Alihkan Pelanggan Listrik 450 VA ke 900 VA, Ini Penjelasan Menteri ESDM

16 September 2022

Belum Berencana Alihkan Pelanggan Listrik 450 VA ke 900 VA, Ini Penjelasan Menteri ESDM

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebutkan pemerintah belum memiliki rencana mengalihkan pelanggan listrik berdaya 450 VA ke 900 VA.

Baca Selengkapnya

Komentar Dirut PLN Soal Rencana Listrik 450 VA Dihapus

14 September 2022

Komentar Dirut PLN Soal Rencana Listrik 450 VA Dihapus

Bos PLN menegaskan tidak ada rencana spesifik untuk menghapus golongan subsidi listrik pelanggan 450 volt ampere (VA).

Baca Selengkapnya

Listrik 450 VA Mau Dihapus, Benarkah Masyarakat Diuntungkan?

14 September 2022

Listrik 450 VA Mau Dihapus, Benarkah Masyarakat Diuntungkan?

Mamit Setiawan menganggap positif kesepakatan Badan Anggaran atau Banggar DPR dengan pemerintah yang akan menghapus daya listrik 450 volt ampere (VA) untuk rumah tangga.

Baca Selengkapnya

Daya Listrik 450 VA Dihapus, Akankah Subsidi Tepat Sasaran?

14 September 2022

Daya Listrik 450 VA Dihapus, Akankah Subsidi Tepat Sasaran?

Sejumlah ekonom menanggapi usulan penghapusan daya listrik 450 VA dan dialihkan ke 900 VA untuk mengatasi kelebihan pasokan atau oversupply listrik.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal Listrik 450 VA Dihapus, PLN Jelaskan Soal Subsidi Tepat Sasaran

13 September 2022

Ramai Soal Listrik 450 VA Dihapus, PLN Jelaskan Soal Subsidi Tepat Sasaran

PLN menanggapi kesepakatan soal kebijakan listrik 450 VA dihapus yang sebelumnya disampaikan oleh Ketua Badan Anggaran DPR Said Abdullah.

Baca Selengkapnya

PLN Terima Kompensasi Listrik Rp 24,6 Triliun dari Pemerintah

1 Juli 2022

PLN Terima Kompensasi Listrik Rp 24,6 Triliun dari Pemerintah

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan pemerintah telah membayar utang kompensasi listrik pada PLN sebesar Rp 24,6 triliun.

Baca Selengkapnya