Investasi Sektor Kimia, Tekstil, dan Aneka Dipatok Rp 115 Triliun

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 6 April 2017 04:00 WIB

Pedagang kain pusat tekstil Blok A, Pasar Tanah Abang. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Gresik —Kementerian Perindustrian memproyeksikan investasi di sektor industri kimia, tekstil, dan aneka bisa mencapai Rp 115 triliun pada tahun ini. Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono menuturkan angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi sepanjang tahun lalu yang nilainya Rp 89 triliun.

Realisasi tersebut melebihi target yang ditetapkan sebelumnya senilai Rp75 triliun.

“Kami optimistis dapat mencapai target tersebut karena kami terus mendorong melalui berbagai program,” ujarnya di acara peresmian fasilitas produksi bleaching earth Clariant di Gresik, Selasa, 4 April 2017.

Sigit menjelaskan pada tahun lalu kendala yang menghambat pertumbuhan investasi di sektor IKTA berada di sektor tekstil, di mana impor kain terjadi peningkatan yang cukup tinggi. Dengan adanya impor tekstil tersebut, utilisasi produk tekstil dalam negeri turun ke angka 50 persen hingga 60 persen.

Untuk itu, Kemenperin menggandeng Kementerian Perdagangan untuk membatasi impor tekstil dalam rangka menjaga industri tekstil dalam negeri tetap hidup. Selain itu, dia menyebutkan pihaknya juga bergerak ke hulu untuk mendorong pertumbuhan industri tekstil domestik.

Saat ini, lanjutnya, ada beberapa investor yang mulai masuk Tanah Air dengan nilai investasi yang cukup tinggi.

“Ada Chandra Asri dan Lotte yang investasinya masing-masing US$5 miliar. Kalau satu tahun US$1 miliar atau sekitar Rp 1 triliun sudah cukup tinggi, jadi kami optimistis dapat capai target,” kata Sigit.

Terkait dengan pembangunan fasilitas produksi bleaching earth baru milik Clariant, dia memandang hal ini sebagai salah satu pendorong pengurangan impor bahan kimia khusus. Menurutnya, selama ini sebagian besar bahan kimia khusus didatangkan dari luar negeri.

“Kebutuhan bleaching earth akan naik seiring tumbuhnya industri crude palm oil. Clariant Indonesia menjadi produsen bleaching earth paling besar di Tanah Air dengan kapasitas produksi 210.000 ton per tahun,” ujarnya.

Anggota Komite Eksekutif Clariant Christian Kohlpaintner mengatakan fasilitas produksi yang baru ini akan melengkapi kapasitas produksi yang telah ada sebelumnya. Pembangunan fasilitas produksi pertama di Jatim ini berlangsung selama 17 bulan atau dimulai pada November 2015.

“Dengan adanya bleaching earth yang baru ini kapasitas produksi kami akan naik sebesar 35 persen,” ujarnya.

Fasilitas produksi baru tersebut tepatnya berada di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Manyar, Gresik. Christian menjelaskan pemilihan lokasi ini berdasarkan adanya fasilitas penunjang seperti deep seaport, jaringan jalan tol, dekat dengan bandar udara, serta lebih dekat untuk melayani konsumen yang berada di wilayah Kalimantan dan Sulawesi, sehingga lebih efisien dari segi biaya dan waktu.

Adapun, wilayah Asia Tenggara dan Pasifik menjadi fokus pengembangan bisnis perusahaan karena ekonomi di wilayah ini masih tumbuh dengan baik. Di Indonesia, Clariant telah memiliki enam lokasi produksi, yakni di Gresik, Tangerang, Cileungsi, Cimapang, Cikampek, dan Medan.

Unit usaha functional minerals Clariant selama ini memasok ke pelanggan di seluruh dunia dengan spesialisasi produk-produk yang berbasis bentonit. Selain tambahan lokasi baru di Indonesia, penambahan kapasitas produksi juga dilakukan di Turki pada April 2017 dan Mexico pada April 2016.
BISNIS.COM

Berita terkait

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

1 jam lalu

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

Budi Arie yang mendampingi Jokowi saat bertemu Nadella mengatakan Microsoft akan berinvestasi secara signifikan dalam empat tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

19 jam lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

20 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

23 jam lalu

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

23 jam lalu

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

Sinar Mas Land melalui Digital Hub berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital potensial di Indonesia melalui gerakan Digital Hub Next Action (DNA).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

2 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

3 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

3 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

6 hari lalu

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

Kejagung menjelaskan kerugian kasus korupsi timah yang mencapai Rp 271 Triliun.

Baca Selengkapnya