TEMPO.CO, Pandeglang - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso menyatakan penetapan lokasi Bandar Udara Banten Selatan akan dirampungkan akhir bulan ini. “Kali ini sudah ada komitmen dari pemerintah daerah (Pemda), jadi penetapan lokasi akan kembali diterbitkan untuk 2017 sampai lima tahun ke depan," kata Agus saat menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun Kabupaten Pandeglang di Pandeglang, Sabtu, 1 April 2017.
Agus menjelaskan sebelumnya telah dibuat penetapan lokasi pada 2010 hingga 2015, namun pada saat itu pemerintah pusat, dalam hal ini, Kemenhub tidak melihat adanya keseriusan Pemda. Sehingga penetapan lokasi tersebut tidak berlaku dan pembangunan Bandara Banten Selatan sempat dicoret dari Rencana Induk Nasional Bandar Udara.
"Dari 2010 sampai 2015 tidak ada pergerakan, sekarang gayung bersambut sudah ada keseriusan dan komitmen dari Pemda dan ini akan membuat investor akan lebih yakin," katanya.
Baca : Kementan Minta Penghitungan Statistik Pertanian Ditinjau Ulang
Agus menambahkan pembangunan Bandara Banten Selatan itu juga telah masuk ke dalam Rencana Induk Nasional Bandar Udara. Dia menuturkan pertimbangan pemerintah pusat untuk kembali melanjutkan pembangunan Bandara Banten Selatan, yaitu karena merupakan wilayah perbatasan dan memiliki sejumlah potensi ekonomi.
Potensi tersebut, yaitu potensi pariwisata, yaitu Pantai Tanjung Lesung yang dijadikan Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) serta industri semen di Bayah. Selain itu, lanjut Agus, bandara tersebut akan didukung oleh akses tol Serang-Panimbang yang saat ini masih dalam progres serta dimungkinkan untuk akses kereta apabila jalur-jalur kereta api (KA) tersebut kembali diaktifkan.
"Kalau sudah ada jalur KA diaktifkan kembali konsep antarmoda di Selat Sunda ini sudah lengkap karena transhipmentnya internasional, jadi tepat sekali jika dikembangkan," katanya.
Ditambah, Agus mengatakan, lokasinya yang dekat dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, bisa menjadi alternatif parkir pesawat serta penerbangan kargo. "Kapasitas Soetta sudah sangat padat, sehingga bisa dikembangkan untuk mereduksi kepadatan kargo dan jumlah pesawat yang parkir," katanya.
Baca : Bali Tetapkan Tarif Batas Atas Taksi Online Rp 6.500 per Km
Dalam penetapan lokasi, dia menjelaskan terlebih dahulu dilakukan kajian kelaikan, yang terdiri dari rencana tata ruang wilayah (RTRW) baik kabupaten, provinsi maupun nasional, teknis pembangunan kondisi tanah, kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP), lingkungan hidup serta sosial budaya, potensi ekonomi (potensi pendapatan regional bruto), potensi finansial (potensi pendapatan dari operasi bandara).
Kajian kelaikan tersebut harus disetujui terlebih dahulu oleh Dirjen Perhubungan Udara, setelah itu dilanjutkan kajian rencana induk bandara, yang terdiri dari prakiraan lalu lintas angkutan udara baik kargo maupun penumpang, kebutuhan fasilitas bandar udara, rencana pentahapan, kebutuhan lahan, kajian ekonomi finansial dan finansial, KKOP, daerah lingkungan kerja, lingkungan kepentingan, batas kawasan kebisingan, rekomendasi gubernur dan bupati terkait kesesuaian tataran transportasi wilayah provinsi dan tataran transportasi lokasi.
Dalam kesempatan sama, Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan pihaknya akan bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi Banten untuk menggelontorkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBD) untuk pembangunan Bandara Banten Selatan.
Baca : Ditjen Pajak Batal Minta Data Transaksi Kartu Kredit
"Pembangunan bandara tentunya akan menciptakan multiplier effect yang luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah kami karena kami ingin segera melepaskan predikat tertinggal kami," katanya.
Saat ini, dia mengatakan kebutuhan lahan tersebut, yakni 540,60 hektare, namun pihaknya sudah meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk memberikan lahan milik Perhutani dalam mengembangkan bandara tersebut di Kecamatan Sobang, Desa Kuta Mekar, Desa Bojen dan Desa Pangkalan.
"Sehingga lokasi bisa diperluas, sehingga swasta semakin berminat untuk mengembangkan apalagi akan dijadikan pusat kargo," katanya.
ANTARA
Berita terkait
Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status
2 jam lalu
Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.
Baca SelengkapnyaBandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan
3 jam lalu
Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?
6 jam lalu
Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.
Baca SelengkapnyaKemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi
13 jam lalu
InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.
Baca SelengkapnyaBos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional
13 jam lalu
Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.
Baca SelengkapnyaKemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...
15 jam lalu
Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.
Baca SelengkapnyaKemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17
17 jam lalu
Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.
Baca SelengkapnyaKemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya
2 hari lalu
Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN
3 hari lalu
Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.
Baca SelengkapnyaPelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta
3 hari lalu
Maskapai Pelita Air secara resmi membuka rute penerbangan baru Bandara Haluoleo Kendari-Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.
Baca Selengkapnya