Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo dalam sosialisasi e-LHKPN di Kementerian Keuangan, Jakarta, 14 Maret 2017. Tempo/Angelina Anjar Sawitri
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan tingkat kepatuhan penyampaian laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) oleh pejabat di kementeriannya telah mencapai 99,43 persen. Dari 29.806 pegawai Kemenkeu yang wajib lapor LHKPN, sebanyak 29.643 pegawai sudah melaporkan LHKPN.
Namun 163 pejabat belum menyampaikan LHKPN. Menurut Sri Mulyani, pejabat yang belum menyampaikan LHKPN itu baru saja dirotasi, dimutasi, atau dipromosikan. Dia pun memberikan waktu bagi mereka untuk melapor dalam dua bulan. “Untuk yang tidak patuh, tiga hari,” ujarnya di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 14 Maret 2017.
Sri Mulyani meminta jajarannya mencari tahu 163 pejabat yang belum menyampaikan LHKPN. “Saya tunggu akhir minggu ini, tiga hari, siapa yang tidak patuh. Tolong diberi peringatan. Kalau tidak, kasih saja nilai merah dan tidak usah dipromosikan lagi. Atau kalau perlu diganti saja sampai dia bisa menulis LHKPN dengan benar,” tuturnya.
Menurut Sri, kepatuhan merupakan salah satu karakter yang paling penting yang harus dimiliki pejabat. Apabila seorang pejabat mematuhi aturan, termasuk dalam penyampaian LHKPN, hal itu akan menjadi teladan dan contoh bagi masyarakat. “Kalau kita sudah bikin aturan, ya, kita patuh,” ujar Sri Mulyani.
Karena itu, Sri Mulyani meminta para pejabat Kemenkeu selalu patuh menyampaikan LHKPN mereka agar dapat terus dibanggakan. “Jangan sampai hal-hal seperti tidak melaporkan LHKPN dan SPT (surat pemberitahuan) pajak menjadi pengganjal Anda untuk promosi atau mendapatkan tugas penting negara.”
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
2 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.