Luhut: Kontribusi Sektor Maritim Capai 25 Persen pada 2027  

Reporter

Jumat, 24 Februari 2017 10:04 WIB

Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Panjaitan serta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam pembukaan World Ocean Summit 2017 di Sofitel, Nusa Dua, 23 Februari 2017. Tempo/Angelina Anjar Sawitri

TEMPO.CO, Nusa Dua - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan optimistis kontribusi sektor maritim pada pertumbuhan ekonomi mencapai 25 persen dalam sepuluh tahun mendatang. Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menginginkan kontribusi sektor maritim meningkat dari yang saat ini hanya 11 persen menjadi 20-25 persen.

"Tentu itu spirit kita. Itu bisa saja tercapai. Sangat bisa kalau negeri ini makin efisien. Masalah yang banyak kita temukan adalah inefisiensi. Kalau bisa tackle itu, kita bisa makin cepat. Selain itu, produktivitas perlu diperbaiki," ucap Luhut di sela-sela World Ocean Summit 2017 di Sofitel, Nusa Dua, Bali, Jumat, 24 Februari 2017.

Luhut berujar, bidang-bidang yang akan menyumbang pertumbuhan di sektor maritim adalah perikanan, pariwisata, dan energi. Saat ini, menurut dia, baru sekitar 10 persen hasil perikanan yang dapat dikelola dari total potensi sebesar US$ 30 miliar. "Sekarang masih belum maksimal karena kita baru menyelesaikan masalah illegal fishing."

Baca: Menteri Susi: Ikan Murah Jangan Diekspor

Selain perikanan tangkap, Luhut menilai potensi perikanan budi daya begitu besar. "Malah mungkin lebih besar (daripada perikanan tangkap)," tuturnya. Saat ini, menurut Luhut, terdapat sebelas wilayah pengelolaan perikanan. "Budi daya kita harus bisa di-manage, supaya tidak overfishing," katanya.

Untuk pariwisata, menurut Luhut, hampir semua destinasi wisata yang dibuka mengalami kenaikan jumlah wisatawan. Pemerintah pun akan memanfaatkan momentum ASEAN Games dan World Bank-International Monetary Fund Annual Meeting untuk meningkatkan jumlah wisatawan. "Saya kira dampaknya akan besar," ucapnya.

Simak: Sambut Raja Salman, Hotel Bertarif Puluhan Juta Disiapkan

Sedangkan di bidang energi, Luhut akan memetakan potensi minyak dan gas bumi di laut dalam Indonesia tahun ini. Hingga kini, pemerintah baru memetakan 10 persen potensi yang ada di laut. "Berapa persen sih potensi minyak atau energi di dalam laut kita yang masih? Laut dalam kan hampir sama sekali belum diolah," ujarnya.

Selama ini, menurut Luhut, laut dalam belum terlalu dieksplorasi karena adanya illegal fishing. Karena itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan akan menyusun sebuah konsep kebijakan agar illegal fishing tidak terus terulang. "Mungkin beberapa bulan ke depan Bu Susi (Menteri Kelautan dan Perikanan) sudah menyelesaikan itu," tutur Luhut.

ANGELINA ANJAR SAWITRI




Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

3 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

8 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

8 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

8 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

11 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

12 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

14 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya