Obyek Cukai Diperluas, Pundi Negara Bertambah Rp 103 Triliun

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 7 Februari 2017 21:17 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama pejabat Ditjen Bea Cukai di hadapan jutaan rokok ilegal hasil sitaan di Ditjen Bea Cukai, Jakarta, 30 September 2016. Tempo/Vindry Florentin

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), Yustinus Prastowo, mengusulkan penambahan barang kena cukai kepada Direktor Jenderal Bea Cukai segera dilakukan tahun ini.


Ekstensifikasi cukai akan menyelamatkan penerimaan negara apabila penerimaan perpajakan tak tercapai. CITA memperhitungkan penambahan tiga objek cukai baru dapat menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp 28,52 hingga Rp 103,26 triliun.


Nilai ini setara 18-65 persen dari target cukai pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2017. Pada APBN Perubahan 2016, Ditjen Bea dan Cukai menargetkan penerimaan cukai sebesar Rp 148 triliun.



"Cukai bisa jadi alternatif ketika pajak susah didrive jangka pendek. Penerimaan kepabeanan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak tak dapat diandalkan saat ini," kata Prastowo di Jakarta, Selasa, 7 Februari 2017.

Baca : DPR Bentuk Panja Selidiki Kerugian AJB Bumiputera

Prastowo memprediksi penerimaan pajak tahun ini tak cemerlang, sehingga potensi defisit bisa terjadi. Menteri Keuangan Sri Mulyani memang telah menurunkan target perpajakan 5 persen pada APBN 2017 menjadi sebesar Rp 1.498 triliun. Namun, realisasi APBN Perubahan 2016 yang jeblok mengakibatkan target tersebut naik 15 persen.

"Tanpa program amnesti pajak, kenaikannya 27 persen. Ini perlu diwaspadai. Ada gejala keseimbangan primer negatif," kata dia.

Sejak 2012, penerimaan perpajakan terus menurun. Pertumbuhan pajak terhadap pertumbuhan ekonomi, kata Prastowo, semakin tak elastis. Sebab itu, ia mengusulkan penambahan objek cukai baru yang dapat disahkan hanya dengan Peraturan Pemerintah.

Baca : Pembayar Pajak Efektif Hanya 42 Persen dari Jumlah SPT

Barang yang dapat dikenakan cukai di antaranya adalah minuman ringan berpemanis, kendaraan bermotor, dan bahan bakar minyak. Menurut Prastowo, pengenaan cukai minuman berpemanis dapat menekan tingkat penderita obesitas dan diabetes di Indonesia. Sementara cukai kendaraan bermotor dapat mengurangi tingkat polusi. Cukai kendaraan bermotor ini berbeda dengan Pajak Penjualan Barang Mewah.

"Sementara cukai BBM karena dia energi tak terbarukan. Jadi perlu disinsentif," kata Prastowo.

Prastowo yakin pengenaan cukai pada ketiga barang tersebut tak akan memicu inflasi apabila dilakukan secara bertahap.

Anggota Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Andreas Edy sepakat menetapkan bahan bakar minyak sebagai barang kena cukai kendati akan berdampak terhadap industri. "Ini ada kaitannya dengan komitmen untuk menurunkan emisi karbon," kata dia.

Sejak medio 2016, Ditjen Bea Cukai mengusulkan penarikan cukai untuk plastik. Potensi penerimaannya diperkirakan mencapai Rp 1,6 triliun dalam APBN 2017. Sayangnya, pembahasan ini ditentang sejumlah pihak, terutama industri makanan dan minuman.

PUTRI ADITYOWATI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

8 jam lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

13 jam lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

13 jam lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

1 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

1 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

1 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

2 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

4 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

4 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya