Sri Mulyani Cerita Jadi Menteri: Beratnya Minta Ampun  

Reporter

Rabu, 30 November 2016 17:08 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi sambutan dalam acara Innovative Fiscal Support for Better Public Service. TEMPO/Bambang Harymurti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berbagi pengalamannya saat pertama kali menjabat di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Apabila, saat menjadi Menteri Keuangan pada 2001-2004, Boediono menghasilkan banyak undang-undang yang menjadi pondasi keuangan negara saat ini. Sri Mulyani-lah yang menjalankannya.

"Beliau yang melahirkan UU, saya yang mulai menjalankan. Beratnya minta ampun kalau boleh saya mengatakan. Enakan dulu waktu sebelum ada UU itu," kata Sri Mulyani sembari tertawa dalam Seminar Nasional Tantangan Pengelolaan APBN dari Masa ke Masa di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu, 30 November 2016.

Lahirnya UU Keuangan Negara dalam konteks institusional serta politik, menurut Sri Mulyani, adalah sesuatu yang kontroversial karena mengubah perencanaan anggaran, penganggaran, dan eksekusi. "Karena itu, hubungan antara Bappenas, Kemenkeu, kementerian/lembaga lain, serta daerah berubah sama sekali," ujarnya.

Baca: Sri Mulyani Buka Akses KPK ke Direktorat Jenderal Pajak

Saat dia menjabat Menteri Keuangan, Sri Mulyani bercerita, timnyalah yang mulai menyusun neraca untuk pertama kalinya. "Dulu saat mau bahas APBN, kita sampai bercanda. Wong yang tahu APBN waktu itu cuma Pak Marwanto (Dirjen Perbendaharaan) dan Pak Budiarso (Dirjen Perimbangan). Kalau Pak Budiarso ketabrak bus, itu selesai, file hilang semua," ujarnya sambil tertawa.

Sri Mulyani menilai tantangan paling utama saat dia menjabat Menteri Keuangan pada 2005-2010 adalah meletakkan pondasi menurut aturan-aturan yang ada. "Kalau sekarang, sudah taken for granted. Saat ini, wacana diskusinya berbeda, tidak lagi menebak-nebak. Bicara anggaran pendidikan, menghitungnya sama. Bicara defisit juga sama," tuturnya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI




Berita terkait

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

10 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

14 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

17 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

3 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya