Isu Rush Money, LPS Minta Penyebarannya Diusut Tuntas  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 22 November 2016 17:44 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) meminta kasus penyebaran isu ajakan penarikan uang massal (rush money) yang banyak beredar di media sosial diusut tuntas.

Sebelumnya, polisi menyampaikan ada sekitar 70 akun media sosial dari Facebook hingga Twitter yang tercatat menyebarluaskan isu rush money. Pihak kepolisian pun tengah menyelidiki para pelaku utama yang bertanggung jawab atas penyebaran isu itu.

Baca: Menkeu: Isu Rush Money Sangat Mengganggu

"Kami mendukung agar ke depan tidak mudah orang menyebar isu yang berpotensi meresahkan," ujar Sekretaris Lembaga LPS Samsu Adi Nugroho saat dihubungi Tempo, Selasa, 22 November 2016.

Samsu berujar, pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan menjalankan aktivitas atau transaksi di perbankan seperti biasa. Dia menegaskan kondisi perbankan Indonesia juga tumbuh baik dan sehat.

"Overall perbankan kita oke, rasio kecukupan modal (CAR)-nya masih tinggi," ujar Samsu. "CAR perbankan kita di 20 persen atau salah satu yang tertinggi di dunia. Lalu rasio kredit macet (NPL) kita sekitar 3 persen, yang kelihatannya akan stabil dan cenderung turun."

Simak lainnya: Sri Mulyani Dukung Langkah KPK Tangkap Pegawai Pajak

Meskipun demikian, menurut Samsu, masih ada sejumlah faktor pelemahan yang perlu diwaspadai terkait dengan kondisi perekonomian global. Berdasarkan catatan LPS, hingga September 2016, jumlah total simpanan di perbankan Indonesia mencapai Rp 4.700 triliun. Jumlah itu, kata Samsu, masih mengalami pertumbuhan sekitar 5-6 persen per tahun.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

LPS Bisa Periksa Kesehatan Bank, Apa Bedanya dengan OJK?

12 Juli 2020

LPS Bisa Periksa Kesehatan Bank, Apa Bedanya dengan OJK?

LPS juga akan melakukan pemeriksaan terhadap bank bermasalah sebelum mendapat kucuran dana, namun pemeriksaan ini berbeda dengan yang dilakukan OJK.

Baca Selengkapnya

BRI: Likuiditas Terjaga di Level Ideal

12 Juli 2020

BRI: Likuiditas Terjaga di Level Ideal

Corsec BRI Amam Sukriyanto mengatakan penempatan dana LPS ke perbankan, ditujukan terhadap bank yang membutuhkan likuiditas.

Baca Selengkapnya

Penempatan Dana LPS ke Bank Bermasalah, OJK: Sebagai Antisipasi

12 Juli 2020

Penempatan Dana LPS ke Bank Bermasalah, OJK: Sebagai Antisipasi

Terkait kewenangan baru LPS menempatkan dana pada bank yang memiliki masalah likuiditas, OJK menyebut sebagai antisipasi.

Baca Selengkapnya

Bos LPS Beberkan Alasan BI Tak Dilibatkan Selamatkan Bank Sakit

11 Juli 2020

Bos LPS Beberkan Alasan BI Tak Dilibatkan Selamatkan Bank Sakit

Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah blak-blakan menjelaskan alasan tak dilibatkannya BI dalam menyelamatkan bank yang kurang sehat.

Baca Selengkapnya

Kriteria Bank Berisiko Gagal yang Dapat Suntikan Dana Versi LPS

11 Juli 2020

Kriteria Bank Berisiko Gagal yang Dapat Suntikan Dana Versi LPS

LPS memaparkan sejumlah kriteria bank berisiko gagal untuk mendapatkan suntikan dana sekaligus syarat agunan yang disiapkan bank bermasalah tersebut.

Baca Selengkapnya

LPS: Penempatan Dana untuk Menolong Bank, Bukan Individu

10 Juli 2020

LPS: Penempatan Dana untuk Menolong Bank, Bukan Individu

Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah menyebutkan bahwa penempatan dana bertujuan untuk menolong bank dari risiko gagal.

Baca Selengkapnya

LPS: Likuiditas Rp 128 T Jadi Bantalan Tangani Bank Bermasalah

10 Juli 2020

LPS: Likuiditas Rp 128 T Jadi Bantalan Tangani Bank Bermasalah

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyebut total likuiditas yang dimiliki mencapai Rp 128 triliun cukup menjadi bantalan dalam menangani bank bermasalah

Baca Selengkapnya

LPS Dapat Tugas Baru, Selamatkan Bank Bermasalah

10 Juli 2020

LPS Dapat Tugas Baru, Selamatkan Bank Bermasalah

LPS mendapat tugas dari pemerintah menyelamatkan bank bermasalah.

Baca Selengkapnya

Isu Penggabungan OJK ke BI, Komisi XI DPR: Belum Ada Permintaan

3 Juli 2020

Isu Penggabungan OJK ke BI, Komisi XI DPR: Belum Ada Permintaan

Eriko Sotarduga sedikit berkomentar soal isu penggabungan kembali Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ke Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

Risiko Kredit Perbankan Meningkat Jadi 14,8 Persen di Kuartal I

24 Juni 2020

Risiko Kredit Perbankan Meningkat Jadi 14,8 Persen di Kuartal I

Risiko kredit perbankan mulai meningkat pada April 2020 dengan penyumbang terbesar berasal dari kelompok bank skala besar.

Baca Selengkapnya